Pemilu 2024

Edukasi Kepemiluan di Bulan Ramadan, Bawaslu RI Luncurkan Ngabuburit Pengawasan Partisipatif 2023

Bawaslu RI meluncurkan Ngabuburit Pengawasan Partisipatif 2023 dalam rangka meningkatkan literasi pengawasan pemilu pada Bulan Ramadan 1444 Hijriah.

Istimewa
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu RI Lolly Suhenty mengatakan pihaknya meluncurkan Ngabuburit Pengawasan Partisipatif 2023 dalam rangka meningkatkan literasi pengawasan pemilu pada Bulan Ramadan 1444 Hijriah. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Bawaslu RI meluncurkan Ngabuburit Pengawasan Partisipatif 2023

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Lolly Suhenty mengungkapkan hal tersebut merupakan upaya Bawaslu dalam meningkatkan literasi pengawasan pemilu pada Bulan Ramadan 1444 Hijriah.

Lolly menyebut ngabuburit ini merupakan pengembangan inovasi dari Tadarus Pengawasan yang dilakukan Bawaslu sejak 2020 lalu.

Menurut Lolly, tadarus pengawasan ketika masa pandemi Covid-19 mampu mengisi ruang-ruang kosong untuk literasi demokrasi dan pemilu di Indonesia.

Baca juga: Cegah Politik Identitas, Bawaslu RI Diskusi dengan Tokoh Agama Samakan Makna Politisasi SARA

"Ngabuburit pengawasan dalam konteks hari ini melakukan pendekatan-pendekatan baru untuk memastikan konteks dengan situasi hari ini," ucap Lolly melalui keterangan tertulisnya dikutip Wartakotalive.com, Senin (27/3/2023).

Ngabuburit Pengawasan merupakan upaya untuk menyambungkan gagasan, meski di bulan Ramadan ini momen yang sangat bermanfaat untuk melakukan edukasi berkenaan dengan pemilu.

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas itu juga meminta jajaran pengawas pemilu dari tingkat provinsi sampai ad hoc untuk membuat ngabuburit pengawasan sesuai kearifan lokal masing-masing.

Baca juga: Respons Bawaslu, Anies Baswedan Sulit Hindari Politik Identitas: Negarawan Tahu Mana yang Buruk

"Pastinya akan berbeda ngabuburit ala Jabar pasti akan berebeda dengan ngabuburit Aceh, berebda pula dengan ngabuburit ala Sulawesi, Kalimantan," ucapnya.

Sementara itu, Wakordiv Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Totok Hariyono menambahkan agar para pengawas pemilu memanfaatkan momen ngabuburit ini dengan melakukan pencegahan semaksimal mungkin.

"Dalam bahasan pengawasan ngabuburit untuk melakukan pencegahan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan sebelum dan pas masa kampanye," jelas dia.

Menurut Totok, dalam momen bulan Ramadan kerap kali para peserta pemilu menggunakan atribut yang ada untuk 'kampanye'.

"Saya harap kawan-kawan (pengawas pemilu) bisa menegakkan aturan, tetapi tidak sewenang wenang, mengedepankan pencegahan daripada penindakan," jelas dia.

"Artinya kalau kawan-kawan melihat ada spanduk APK baliho yang melanggar aturan mohon diingatkan terlebih dahulu, ini sebagai bentuk pencegahan," ungkapnya.

Sebagai informasi, ngabuburit pengawasan pada Bulan Ramadhan 1444 H akan dilakukan 17 kali dengan diisi oleh narasumber dari berbagai latar belakang seperti aktivis kepemiluan, pemantau pemilu, akademisi, mantan penyelenggara pemilu dan stakeholder terkait lainnya. (m27)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved