Sejarah Jakarta
Sejarah Jakarta, Pasar Takjil Benhil yang Melekat Jadi Budaya Ramadhan Ibu Kota
Pasar Takjil Benhil yang hanya ada di setiap bulan Ramadhan itu bagian dari sejarah Jakarta. Pasar itu diburu warga yang berpuasa.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Desy Selviany
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pegawai kantor di Jakarta Pusat pasti tidak asing dengan Pasar Takjil Benhil. Pasar dadakan yang ada di setiap bulan Ramadhan itu bagian dari sejarah Jakarta.
Pada sejarah Pasar Takjil Benhil, pasar tersebut sudah ada sejak tahun 1985. Lokasi awalnya terletak di Pasar Bendungan Hilir atau Benhil, Jakarta Pusat.
Uniknya, Pasar Takjil Benhil hanya buka selama bulan Ramadhan saja setiap tahunnya. Pasar Takjil Benhil juga buka setiap pukul 14.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB.
Di Pasar Takjil Benhil, pengunjung dapat menikmati berbagai jajanan, makanan dan minuman khas Nusantara sebagai menu berbuka puasa.
Awalnya di tahun 1985 Pasar Takjil Benhil digagas oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan Forum Peduli Benhil (FPB).
Di awal kemunculannya, menu takjil yang dijajakan di Pasar Takjil Benhil belum beragam hanya standar takjil seperti gorengan dan minuman manis.
Sampai awal tahun 2000an saja, hanya 15 meja yang terhitung menjajakan takjil di pasar tersebut.
Baca juga: Sejarah Jakarta, Dikepung Gedung Tinggi Warga Yahudi dan Korban Perang Dikuburkan di Menteng Pulo
Namun, di tahun 2010 Pasar Takjil Benhil berkembang pesat. Lokasinya yang dekat perkantoran membuat pasar tersebut diserbu pegawai yang hendak berbuka puasa di bulan Ramadhan.
Alhasil pernah ada 100 meja pedagang takjil berderet di Pasar Takjil Benhil.
Pembukaan pendaftaran lapak Pasar Takjil Benhil biasanya dimulai 5 hari sebelum Ramadhan. Para calon pedagang bisa mendaftar ke FPB untuk berjualan selama Ramadhan.
Tingginya antusias berdagang takjil di Pasar Takjil Benhil membuat pemerintah Kota Jakarta Pusat sempat menata pasar dadakan tersebut.
Sebab, mengularnya pedagang kerap membuat macet di kawasan Benhil menjelang sore hingga bedug magrib.
Di tahun 2016, Wali Kota Jakarta Pusat saat itu Mangara Pardede merapihkan Pasar Takjil Benhil.
Alhasil Pasar pun berpindah lokasi ke tempat penampungan sementara yang berada persis di samping pasar dulu.