Berita Nasional

Kemajuan Papua Jadi Tolak Ukur Pembangunan Indonesia Sentris, Ini Harapan Orang Papua

Kemajuan Papua Jadi Tolak Ukur Pembangunan Indonesia Sentris, Ini Harapan Orang Papua

Penulis: Dwi Rizki | Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Gedung Papua Youth Creative Hub (PYCH) di Jayapura, Papua pada Selasa (21/3/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pembangunan IKN yang berkonsep Indonesiasentris dinilai akan meningkat pembangunan sekaligus perekonomian di wilayah Timur Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Ketua Pemuda Mandala Trikora Papua, Ali Kabiay dalam Webinar The Urgency of Papua in Indonesia-centric Development (22/3/2023).

Tingginya intensitas kunjungan Presiden Jokowi ke Papua menunjukkan kecintaan Pemerintah Indonesia terhadap tanah Papua, yang juga ditunjukkan dengan fokus Pemerintah Indonesia yang tengah melakukan pembangunan di wilayah timur Indonesia, seperti wilayah IKN, Sulawesi, Maluku dan Papua.

Aksi-aksi KKB yang anarkis seperti membakar rumah sakit dan pasar sangat menghambat pembangunan di Papua, baik secara ekonomi maupun SDM.

Baca juga: Real The Power of Emak-emak, Laki-laki yang Lihat Video Ini Pasti Langsung Kicep

Baca juga: Pakaian Bekas Dilarang Sampai Polisi Turun Tangan, Hotman Heran-Sindir Istri Pejabat Tukang Pamer

Aksi KKB tersebut tidak hanya menghambat pembangunan di Papua, namun juga menghancurkan pembangunan yang sudah dijalankan oleh Pemerintah Indonesia.

Apkam TNI/POLRI sudah banyak melakukan program-program pendekatan kesejahteraan bekerjasama dengan Pemda di Papua.

Inti dari pendekatan ini adalah mengutamakan keamanan demi menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat di Papua sehingga tidak mudah terprovokasi.

“Mari teman-teman media, baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri untuk menyuarakan hal-hal positif tentang Papua serta memberikan pengertian kepada masyarakat luas bahwa KKB secara nyata tidak hanya menghambat kemajuan di Papua, tetapi juga memerangi masyarakat asal Papua yang menginginkan kemajuan dan keamanan di Papua," papar Ali Kabiay. 

"Ingat, merdeka bukan jaminan kesejahteraan, itu omong kosong, lihat Timor Leste. Yang ingin merdeka itu pihak asing bukan orang asli Papua. Makanya, integrasi Papua dalam NKRI itu sudah jalan Tuhan, anugerah Tuhan”, tandasnya jelasnya.

Baca juga: Dikritik sampai Punya Julukan Baru, Emil Masih Tak Akui Kesalahan: Saya Kan Tidak Minta Berlebihan

Baca juga: Berkah Ramadan, Kondisi Ustaz Dasad Latif Membaik, Bisa Berdiri Dijenguk Dubes RI untuk Singapura

Sedangkan staf khusus Wakil Presiden, Prof. Dr. Masykuri Abdillah menyatakan kebijakan-kebijakan pemerintah di era reformasi sudah jauh lebih baik dari pada di era orde baru, di mana era orde baru pendekatan dilakukan menggunakan pendekatan keamanan sedangkan saat ini menggunakan pendekatan keamanan dan kultural humanistik.

Hal ini ditandai dengan pemberian status Otsus yang dikuti dengan penyesuaian kebijakan dan penambahan anggaran pendanaan.

“Pemerintah Indonesia telah menyusun quick wins yang bersifat terobosan dan terfokus agar pembangunan benar-benar dapat berlangsung cepat dan dirasa oleh Orang Asli Papua (OAP)," jelasnya.

Pemerintah lanjutnya terus berusaha melaksanakan strategi percepatan pembangunan dengan lima kerangka, yaitu SDM unggul, inovatif, berkarakter dan kontekstual Papua.

"Transformasi ekonomi berbasis wilayah adat dari hulu ke hilir. Insfrastruktur dasar dan ekonomi. Kualitas lingkungan hidup dan ketahanan bencana, serta tata kelola pemerintahan dan keamanan dengan tetap menghormati HAM,” jelas Guru Besar hukum Islam di UIN Jakarta itu.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved