Berita Nasional
Dukung Pemerintah Tekan Impor Pupuk, Pegadaian Peduli dan Intani Gelar Pelatihan Tani Organik
Dukung Pemerintah Tekan Impor Pupuk, Pegadaian Peduli dan Intani Gelar Pelatihan Tani Organik
WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR - Seiring dengan krisis global pasca pandemic covid-19, harga pupuk pertanian terus meningkat.
Naiknya harga pupuk kimia, yang sebagian bahan bakunya impor, meningkatkan biaya produksi petani yang dapat menggerus pendapatannya.
“Harga pupuk bukan lagi naik, tapi pindah harga karena kenaikannya hampir dua kali lipat,” ungkap Ending Supriatna, Ketua Kelompok Tani Muda Berkah, saat mengikuti Intani Camp yang menggelar Pelatihan Pertanian Organik Bekelanjutan, diselenggarakan Intani Institute di Kawasan Intani Farm Bogor, Jawa Barat, 17-19 Maret 2023.
Baca juga: Berkah Ramadan, Kesehatan Ustaz Dasad Latif Berangsur Pulih, Wajahnya Bersinar-Suaranya Kian Lantang
Baca juga: Kena Skak Ketahuan Bohong, Ridwan Kamil Akhirnya Minta Maaf, Masyarakat Jadi Makin Tak Percaya

Kondisi ini sangat memberatkan petani. Biaya produksi semakin meningkat, sementara hasil panen harganya relatif tetap, sehingga pendapatan petani akan berkurang.
“Penggunaan pupuk organic dapat mengatasi permasalah tersebut,” tutur Ending yang memimpin kelompok tani pembibitan durian di kaki Gunung Salak, Desa Palasari, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.
Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (Intani) menggandeng Pegadaian Peduli menyelenggarakan pelatihan pertanian organik yang diikuti oleh 30 petani anggota Kelompok Tani Muda Berkah dan 20 petani anggota Intani lainnya dari Jawa Barat, Banten, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penasehat Intani, Prof. Dr. Gunawan Sumodiningrat, M.Ec membuka pelatihan pertanian organik dengan mengajak para petani dan masyarakat Kembali ke alam.
Baca juga: Dikritik sampai Punya Julukan Baru, Emil Masih Tak Akui Kesalahan: Saya Kan Tidak Minta Berlebihan
Baca juga: Real The Power of Emak-emak, Laki-laki yang Lihat Video Ini Pasti Langsung Kicep
Pertanian organik merupakan solusi untuk membangun ketahanan pangan, melindungi alam, dan meningkatkan kesejahteraan petani.
“Pengolahan sampah menjadi humus merupakan pupuk organik yang baik bagi tanaman,” papar Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.
Direktur Intani Institute Slamet Riyanto memaparkan, pelatihan pembuatan pupuk organik dengan bahan baku nabati (tumbuh-tumbuhan), sampah, dan kotoran hewan (kohe), dilakukan secara praktis.
Setelah peserta memperoleh paparan materi dari nasarumber, dilanjutkan dengan praktek pembuatan pupuk organik.
Pelatihan dipimpin oleh ahli pupuk organik, Ustad Baharudin Rahman pengasuh Pondok Wisma Karya Bakti Sawangan Depok.
Ketua Umum Intani, Guntur Subagja Mahardika, memaparkan visi Intani untuk membangun kekuatan pertanian nasional.
“Kita tidak hanya membangun ketahanan pangan, tapi kita harus mandiri pangan dengan memanfaatkan semaksimal mungkin potensi lokal dan menghindari impor,” jelas Guntur.
Disambut dengan Simbol OK OCE, Sandiaga Uno: OK OCE Kini Jadi Gerakan Kewirausahaan di Nusantara |
![]() |
---|
Wujudkan Indonesia Emas di Tahun 2045, Suwarsih Madya: Perlu Pemimpin Riil Tegakkan Keadilan Sosial |
![]() |
---|
FOI Ajak Ibu Kembali Memasak untuk Anak dan Keluarga dari Bahan Pangan Lokal dan Rempah Nusantara |
![]() |
---|
Beredar Surat Imbauan untuk WNI, Diminta Waspada Ketika Berkunjung ke Wilayah Kerja KJRI Los Angeles |
![]() |
---|
Awal Juni, Bursok Anthony Laporkan Sri Mulyani Hingga Dirjen Pajak ke Bareskrim |
![]() |
---|