Turis Asing

Tingkah Turis Asing kian Liar, Berani Lecehkan Kesucian, Buka Celana di Kawah Gunung Agung

Tingkah turis asing (bule) kian menyebalkan. Terbaru, ada yang berani buka celana di Kawah Gunung Agung, Bali.

Editor: Valentino Verry
Tangkapan video instagram
Turis asing dengan akun instagram @chila_brazila itu memelorotkan celananya saat sampai di Puncak Sejati di Gunung Agung Bali. Terlihat bule kepala pelontos itu berdiri di ujung jurang puncak sambil menurunkan celananya. Ini merupakan pelecehan karena di lereng gunung itu ada Pura Besakih. 

WARTAKOTALIVE.COM, BALI - Pemerintah Indonesia tampaknya harus mengambil langkah tegas terhadap turis asing yang ada di Bali.

Sebab, jika dibiarkan mereka semakin liar, karena merasa pemerintah Indonesia takut, mengingat mereka umumnya berasal dari negara besar.

Jika selama ini turis asing di Bali itu seenaknya melanggar peraturan lalu lintas, terbaru ada turis dari Rusia yang nekat melepas celananya di depan kawah Gunung Agung.

Tentu ini merupakan pelecehan, sebab di gunung tertinggi di pulau Bali ini (ketinggian 3.142 mdpl), terdapat Pura Besakih.

Pura Besakih merupakan salah satu pura terpenting di Bali, dan terletak di lereng Gunung Agung ini.

Gunung ini terletak di kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.

Mengutip Tribun Bali, turis asing yang biasa disebut bule tersebut menghadap ke kawah sambil merentangkan tangan.

Fotonya pun ramai diperbincangkan dan mendapatkan banyak tanggapan negatif.

Baca juga: Pasangan Bule Rusia Marahi Pecalang Yang Memberhentikannya Kala Upacara Melasti Berlangsung

Terlebih, Gunung Agung merupakan gunung yang disucikan umat Hindu.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali, Nyoman Kenak pun mengecam tindakan bule tersebut.

Perilaku bule tersebut disebutnya tak menghargai kesucian Bali, bukan lagi karena kurangnya edukasi kepada wisatawan.

"Bule-bule, atau siapa pun yang tak bisa menghargai Bali, harusnya ditindak tegas. Kalau bule, ya deportasi," ungkapnya, Senin (20/3/2023).

Baca juga: Bule Itali Kepergok Ngajar Tari Bali yang Sakral, Diminta Warga Deportasi

Ia juga mendukung pihak berwenang mulai dari Polisi hingga Kemenkumham serta Pemprov Bali untuk menindak tegas bule-bula nakal maupun mereka yang melecehkan Bali.

"Penindakan dilakukan untuk mendukung pariwisata Bali yang berkualitas. Tentu dampaknya ada, misalnya kunjungan wisman menurun, tapi kita tidak lagi ingin wisata yang menentukan kuantitas, tapi kualitas," tegasnya.

Ia juga menekankan untuk semua pihak perlu melakukan pengawasan yang lebih ketat.

"Ini jadi renungan bersama. Kami menilai tidak ada pihak yang disalahkan, namun kini kita perlu melakukan pengawasan yang lebih ketat. Kami meyakini masyarakat setempat telah memikirkan hal ini," ungkapnya.

Kawah Gunung Agung dianggap sakral karena terdapat Pura Besakih di lereng gunung itu.
Kawah Gunung Agung dianggap sakral karena terdapat Pura Besakih di lereng gunung itu. (jakarta globe)

Kata Koordinator Pendaki

Koordinator Pendaki Gunung Agung jalur Pura Pasar Agung Sebudi, Karangasem, I Wayan Widiyasa mengungkapkan, bule yang bersangkutan naik ke puncak tanpa sepengetahuan pemandu.

"Bule naik ke atas Gunung Agung berkelompok. Mereka naik tanpa melibatkan pemandu lokal, naik secara sembunyi-sembunyi," katanya.

"Kemungkinan mereka naik sekitar pukul 07.00 Wita, saat sepi. Yang bersangkutan naik lewat Jalur Pengubengan, Desa Besakih," imbuh Wayan Widiyasa.

Bule tersebut pun ternyata tidak terdaftar di dalam buku.

"Kita merasa kecolongan. Kayaknya bule nakal sudah pengalaman mendaki ke Gunung Agung. Coba bayangkan, yang bersangkutan (bule) berani camp di puncak II Gunung Agung. Saya yang sering mengantar tamu ke atas tak berani camp di puncak II. Soalnya anginnya lumayan keras," tambah Widayasa.

Widiyasa juga berharap, petugas bisa segera menindak tamu yang nakal.

"Harapannya petugas segera menindak tamu nakal. Kejadian ini hanya rusak citra pariwisata di Karangadem dan Bali pada umumnya," kata Widiyasa.

Beberapa waktu lalu, diwartakan banyak WNA yang kena tilang.

Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu menyampaikan, jajaran Polda Bali telah menindak 171 WNA yang melakukan pelanggaran lalu lintas selama sepekan ini.

Jumlah tersebut diperoleh dari 15 titik razia yang digelar Polda Bali dan Polres/Polresta jajaran pada 5-11 Maret 2023.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kabid Humas Polda Bali, jumlah WNA pelanggar lalu lintas terbanyak berasal dari Rusia.

Tak tanggung-tanggung, dari 171 WNA tersebut, 56 orang diantaranya adalah warga negara Rusia.

Pemalsuan KTP

Dua WNA diketahui memiliki KTP Denpasar dengan membayar calo puluhan juta.

“Jangan-jangan ini ada rentetan yang panjang dan melibatkan banyak pihak, sehingga jika sekarang dideportasi informasi itu akan putus,” ungkap Gubernur Bali, I Wayan Koster.

Kakanwil Kemenkumham Bali, Anggiat Napitupulu, menyampaikan bahwa jajaran Imigrasi pada lingkungan Kanwil Kemenkumham Bali terus bekerja melakukan pengawasan orang asing dengan melakukan patroli keimigrasian.

“Kami juga telah memasang himbauan pada titik strategis agar para WNA menaati peraturan hukum yang berlaku di Indonesia. Apabila terdapat WNA yang melanggar peraturan hukum, kami siap lakukan tindakan tegas seperti deportasi,” ucapnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved