Berita Jakarta

Pedagang Baju Impor Bekas di Pasar Senen Minta Pemerintah Kasih Solusi, Jangan Hanya Menyetop Stok

Sejumlah gudang yang berisi puluhan karung stok pakaian impor, sudah digrebek dan dilakukan penyitaan oleh polisi. 

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
Suasana toko thrifting di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (21/3/2023). 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah

WARTAKOTALIVE.COM, SENEN — Sejumlah pedagang pakaian bekas atau thrifting di Pasar Senen, Jakarta Pusat mengeluhkan kebijakan pemerintah yang melarang penjualan pakaian impor. 

Bahkan, sejumlah gudang yang berisi puluhan karung stok pakaian impor, sudah digrebek dan dilakukan penyitaan oleh polisi. 

Salah satu pedagang thrifting, Rizal (35) mengatakan, kebijakan itu sangat memberatkan untuknya.

Menurutnya, pemerintah hanya gencar melakukan pelarangan, tetapi tidak memberikan solusi.

"Sekarang kebijakan semua di pemerintah, mau nyebut berjalan atau melarang. Tapi harusnya pemerintah jangan memberi statement untuk melarang saja, harus ada solusi buat kami," ujar Rizal saat ditemui di kiosnya, Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (21/3/2023).

Baca juga: Penggerebekan Polisi tak Berpengaruh, Aktivitas Jual-Beli Pakaian Bekas di Pasar Senen Tetap Semarak

Pasalnya, kata Rizal, bukan hanya satu atau dua orang yang akan terkena dampak dari kebijakan tersebut, melainkan ribuan orang. 

"Yang berdagang di sini bukan satu atau dua orang. Mungkin di Jakarta ini ada 5.000 atau 8.000 orang, itu baru yang berdagang. Belum yang berhubungan dari hasil thirft ini banyak, ada laundry misalnya," kata Rizal.

Rizal pun menyesalkan kebijakan tersebut. Menurutnya, pemerintah tega memangkas penghasilan para pedagang atau pelaku usaha yang bergantung hidup dari berjualan pakaian bekas. 

Ditambah lagi, lanjut dia, mayoritas pedagang bukanlah orang yang berpendidikan tinggi.

Sehingga, jika benar-benar disetop, ia menduga akan banyak pengangguran dan kriminalitas. 

"Buat pemerintah kami berharap ada solusi buat kami, jangan cuma main potong main aja," ucap Rizal.

"Kedua, rata-rata kami 80 persen bukan orang yang berpendidikan tinggi, kami banyak di sini banyak yang lulusan SD kadang ada yang enggak tamat. Saya ada karyawan lima orang, empat orangnya enggak tamat SD," imbuh dia.

Baca juga: Bareskrim Polri Gerebek Gudang Penyimpanan Pakaian Bekas Impor Ilegal di Jakpus dan Bekasi

Pria yang sudah puluhan tahun berjualan thrifting itu mengatakan, pemerintah seharusnya adil kepada warganya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved