Jelang Ramadan

IKAPPI Sesali Pemerintah Diam saja Lihat Harga Sembako Naik Jelang Ramadan

Pengurus IKAPPI kesal melihat pemerintah yang tak ada upaya jelas menurunkan harga sembako, padahal rakyat sudah menjerit.

warta kota/yolanda
Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) minta pemerinh pusat dan daerah bergerak mengatasi kenaikan harga sembako jelang Ramadan, jangan seremoni semata seperti memantau harga. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) sedikit kesal melihat pemerintah, baik pusat maupun daerah, yang tak ada langkah konkret meredam kenaikan harga sembako jelang Ramadan.

Menurut Sekjen DPP IKAPPI, Reynaldi Sarijowan, seharusnya kenaikan harga sembako jelang Ramadan tak harus terjadi setiap tahun.

Namun, karena pemerintah dianggap tak becus, maka Ramadan menjadi kesemptan pedagang nakal.

Menurut Reynaldi, pemerintah pusat dan daerah hanya bisa menggelar pantauan harga, tanpa ada langkah konkret meredam harga.

Berdasarkan pantauan IKAPPI sejumlah komoditas sembako tercatat naik menjelang bulan puasa ini.

Seperti cabai rawit merah, rawit hijau, bawang merah, bawang putih, telur, beras dan daging sapi.

Cabai rawit merah Rp 90.000 per kilogram (kg) di Jakarta dan beberapa daerah lain masih tinggi, rawit hijau Rp 50.000 per kg, bawang merah Rp 45.000 per kg, bawang putih kating 40.000 per kg.

Baca juga: BPKN Khawatir Masyarakat Tertekan Jelang Ramadan, Datangi Pasar Baru Karawang Pantau Harga Sembako

Beberapa jenis beras juga terpantau tinggi, selanjutnya telur ayam negeri Rp 30.000 per kg, daging sapi Rp 146.000- Rp 148.000.

"Kami melihat memang tidak ada upaya serius dari pemerintah untuk mendorong agar harga segera turun," ujarnya, Sabtu (18/3/2023).

"Tidak ada upaya lanjutan sehingga beberapa komoditas tidak turun, ini sudah memasuki fase pertama di mana permintaan mulai naik menjelang Ramadan," imbuh Reynaldi.

Baca juga: Jelang Ramadan Harga Kebutuhan Pokok Naik, Ratusan Paket Sembako Murah Ditebar Relawan Sandiaga Uno 

Menurutnya, jika permintaan sudah tinggi dan tidak ada upaya lanjutan, maka pedagang akan memanfaatkan momentum tersebut, dan yang menderita adalah masyarakat.

Meskipun demikian, IKAPPI terus mendorong agar pemerintah segera melakukan upaya-upaya lanjutan agar harga pangan kembali normal.

"Karena pedagang sendiri merasa kesulitan menjual harga yang cukup tinggi di bulan Ramadan," tandasnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved