Pemilu 2024

Partai Politik Diminta untuk Tidak Calonkan Mantan Napi Korupsi di Pileg dan Pilkada 2024, Kenapa?

Ketua Dewan Penasihat KAI HM Rusdi Taher minta partai politik tidak calonkan mantan narapidana korupsi di Pileg dan Pilkada 2024.

Editor: PanjiBaskhara
Istimewa
ILUSTRASI: Ketua Dewan Penasihat KAI HM Rusdi Taher minta partai politik tidak calonkan mantan narapidana korupsi di Pileg dan Pilkada 2024. 

Amien juga mengaku bahagia atas diselenggarakannya Rakernas Partai Ummat.

"Jadi kita terbata-bata, pas-pasan. Tapi Insya Allah kami yakin kalau dari langit sudah ada pertolongan, semua menjadi lebih mudah," ujar dia.

Saat konferensi pers, Amien menuturkan bahwa kader Partai Ummat sangat antusias mendukung Anies termasuk mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

Namun, mantan Ketua MPR RI ini menyebut jika Gatot tampaknya belum bersedia untuk maju di Pilpres 2024.

"Memang yang paling antusias juga Mas Anies Baswedan. Enggak kalah antusias juga Pak Gatot. Tapi kita dengar sendiri Pak Gatot memang belum bersemangat," ungkapnya.

Karenanya, Amien menambahkan bahwa capres yang didukung Partai Ummat hanya satu, yakni Anies.

"Kita tegaskan capres dari Partai Ummat itu tinggal satu, itu Anies Baswedan," imbuhnya.

Sebagai informasi, semulanya disebutkan ada tiga bacapres yang didorong kader Partai Ummat untuk maju di Pilpres mendatang.

Ketiganya adalah Anies, Gatot, dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Namun, Partai Ummat belum mendapatkan konfirmasi dari Prabowo terkait kesediannya untuk menghadiri Rakernas Partai Ummat.

Politik Identitas

Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie menilai, tak ada yang salah dengan ucapan Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi, yang menyebut partai bentukan Amien Rais itu sebagai politik identitas.

"Kita semua diciptakan beridentitas-identitas, itu hukum Allah at Sunnatullah."

"Dengan beragam identitas ini kita diperintahkan untuk saling mengenal, saling memahami, dan saling menolong untuk kemakmuran dan kemajuan bersama," kata pria yang akrab disapa Gus Choi itu kepada wartawan, Kamis (16/2/2023).

Dia mengatakan, perbedaan identitas bukan untuk saling menjaga jarak dan memusuhi.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved