Berita Viral

Ridwan Kamil Keki Dipanggil Maneh, Ini Arti Kata Maneh Biar Enggak Buat Orang Sunda Tersinggung

Belakangan kata Maneh menjadi perhatian netizen setelah seorang guru di Cirebon menyebut Gubernur Jawa Barat dengan sebutan maneh.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Desy Selviany
Instagram @sabilfadillah
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Muhammad Sabil Fadilah (34) guru SMK honorer asal Cirebon, Jawa Barat. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Belakangan kata Maneh menjadi perhatian netizen setelah seorang guru di Cirebon menyebut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan sebutan maneh.

Usai komentar guru bernama Sabil itu viral, kabarnya ia dipecat oleh pihak sekolah tempatnya bekerja.

Lalu apa sih arti kata Maneh dalam Bahasa Sunda? Sebelum bergaul dengan orang Sunda, ada baiknya kamu tahu apa itu tatanan Bahasa Sunda yang benar.

Hal itu agar tidak ada kesalahpahaman dan ketersinggungan terhadap orang Sunda.

Dikutip dari kamus bahasa Sunda, maneh berarti kata ganti orang kedua, kamu, kau.

Akan tetapi, dalam tata bahasa Sunda atau disebut dengan Undak-usuk atau sopan santun bahasa, akan mengandung makna berbeda jika salah penerapan.

Berbeda dengan kata “aing" yang masuk katagori bahasa Sunda kasar, kata "maneh" masih termasuk ke dalam katagori bahasa Sunda loma. Dengan begitu, penggunaan kata “maneh” masih dapat digunakan dalam perbincangan sehari-hari dengan teman sebaya.

Akan tetapi, tidak disarankan untuk menunjuk kepada orang tua menggunakan kata "maneh".

Baca juga: Tak Sudi Dipanggil Maneh, Ridwan Kamil Minta Sabil Menghormatinya sebagai Gubernur Jabar

Kata lain yang dapat digunakan untuk menggantikan kata "maneh" ialah "hidep" atau "anjeun" (basa Sunda lemes) yang berarti "kamu".

Kata 'Kamu' secara berurutan derajat bahasa terendah dimulai dari kata 'Sia', 'Maneh', dan 'Anjeun'.

Kata 'Sia' hanya boleh diucapkan oleh orang yang lebih tua ke orang yang lebih muda, kemudian kata 'Maneh' dapat digunakan kepada lawan bicara maksimal sebaya.

Untuk berbicara dengan orang yang lebih tua atau dianggap harus dihormati, pilihan kata yang digunakan harus dengan 'Anjeun'.

Bahasa Sunda, merupakan salah satu bahasa daerah yang memiliki tingkatan bahasa atau disebut juga Undak-Usuk Basa Sunda.

Dalam Undak Usul Bahasa Sunda terdapat tiga tingkatan bahasa yaitu basa Sunda kasar, basa Sunda loma (akrab), dan basa Sunda hormat/lemes (santun).

Bahasa Sunda Cirebon memang berbeda penerapan dengan bahasa Sunda di Bandung, Tasikmalaya, atau Garut.

Wilayah lain yang terbiasa dengan bahasa Sunda 'kasar' seperti Bekasi. Di sana kata 'Sia' dan 'Maneh' justru dianggap bahasa gaul bermakna sangat akrab.

Kemudian kawasan Banten seperti di Lebak juga menggunakan kata Sia atau maneh dalam pergaulan sebaya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved