Berita Nasional

Pemilihan Menteri Kabinet Dinilai Tidak Profesional, Kenapa? Ini Penjelasan Managing Director PEPS

Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan sebut pemilihan menteri kabinet saat ini dinilai tidak profesional.

Editor: Panji Baskhara
Kompas/Didie SW
Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan sebut pemilihan menteri kabinet saat ini dinilai tidak profesional. Ilustrasi: Oligarki 

WARTAKOTALIVE.COM - Potensi Sri Mulyani Indrawati dilengserkan dari jabatannya sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) sudah ramai diperbincangkan publik.

Namun, ada masukan untuk pemerintah agar berhati-hati terhadap orang titipan kelompok oligarki masuk menduduki kursi ini.

"Pemilihan menteri kabinet pada pemerintahan Jokowi tidak profesional, dikuasai oleh oligarki" ungkapnya Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan, kepada awak media di Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Sebagai contoh, Anthony sebut salah satu nama menteri yang menurutnya diduga terindikasi sebagai orang memiliki hubungan dengan kelompok oligarki.

Tak cuma menteri yang tengah menjabat, ia juga mensinyalir ada satu nama yang menguat sebagai pengganti Sri Mulyani yang juga terindikasi sebagai orang titipan kelompok oligarki, antara lain Erick Thohir.

"Jadi, penunjukkan Kartika Wiroatmojo (yang kini menjabat sebagai Wamen BUMN) mungkin saja (juga orang titipan oligarki)" tuturnya.

Maka itu, Anthony meyakini bongkar pasang kabinet pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tak akan terlepas dari pengaruh oligarki.

"Iya, inner circle (oligarki), mau kuasai kementerian sebanyak-banyaknya" ketusnya.

Lebih lanjut, Anthony menyarankan kepada Jokowi agar memilih orang yang tepat untuk menggantikan Sri Mulyani yang belakangan tidak mengetahui ada anak buahnya yang memiliki harta tidak wajar, seperti Rafael Alun Trisambodo mantan pegawai Dirjen Pajak.

Bahkan Jokwoi disarankan, orang yang akan menduduki kursi Menteri Keuangan tak seperti Sri Mulyani, yang pada faktanya dinilai tak berhasil menjaga integritas lembaga pemerintahan.

Sebab, belakangan diketahui ada transaksi gelap dalam Kemenkeu sebesar Rp300 triliun, sebagiamana diungkap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.

"(Pilih Meneku pengganti Sri Mulyani) yang punya background lebih cocok Ekonom yang mengerti kebijakan fiskal dan sosial" papar Anthony.

(Wartakotalive.com)

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved