Luncurkan Buku 'A Nation Fighting Covid-19 ', Darwis Triadi: Golkar Catatkan Sejarah

WARTAKOTALIVE.COM MENTENG -- Andreas Darwis Triadi merupakan juri dalam lomba foto yang digelar DPD Golkar DKI Jakarta.

Diketahui, pria yang karib disapa Darwis ini merupakan fotografer kenamaan tanah air. Ia mulai mengembangkan minat fotografinya sejak tahun 1979.

Hasil foto-foto tersebut dimuat dalam buku 'A Nation Fighting Covid-19' dan resmi diluncurkan Rabu, (16/3/2023).

Adapun dalam buku tersebut merupakan hasil lomba foto yang diadakan sejak tiga tahun lalu mengisahkan tentang sebuah negara yang berjuang melawan pandemi Covid-19 termasuk Indonesia.

Terdapat tiga segmen foto dalam buku, mulai dari ganasnya virus Covid-19 yang memakan banyak korban jiwa, diciptakannya vaksin Covid-19, dan terkendalinya pandemi Covid-19.

Baca juga: Golkar DKI Jakarta Luncurkan Buku Dokumentasi Perjuangan Melawan Virus Covid-19

Darwis menyebut apa yang dilakukan Golkar menjadi catatan sejarah bagi bangsa Indonesia.

"Ini kan sebuah sejarah dan saya rasa tidak ada yang membuat lomba seperti ini, ini menjadi dokumentasi sejarah menurut saya, ini sangat baik terutama saat dimulai lomba foto. Pertama itu kan mengalami suatu posisi down (terpuruk) tapi dengan adanya lomba foto ini teman-teman terutama di fotografi jadi semangat dan responnya luar biasa," ucap Darwis.

Menurutnya, seorang juri juga bukan hanya menilai secara teknis saja. Namun, melihat juga kedalaman dari makna foto itu.

"Dalam lomba ini bukan dalam masalah teknis saja seorang juri harus bisa menilai dari segala hal bahkan kedalaman foto itu, kesulitan foto itu dibuat sama sebenarnya bahwa foto itu betul-betul mencerminkan situasi dan kondisi jadi si pemotret itu betul-betul terjun dan merasakan langsung," jelas dia.

Salah satu karya anak bangsa yang ia kenang yakni jepretan dari pria asal Bandung, Jawa Barat yakni Ganjar Mustika.

"Yang saya terkenang yang ada di foto cover di mana ini mencerminkan situasi pada saat itu karena saya mengalami kena Covid-19, itu di daerah pedalaman bisa melihat proses penanganan Covid-19 pada saat itu begitu sulit dan ini gambaran secara luar biasa dan pemotretnya (Ganjar) jadi juri sekarang kami sengaja kita jadikan juri pada akhir ketiga," tutup dia. (m27)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News