Tanah Longsor
Kepala BNPB Pastikan Tim Penyelamat Tanah Longsor Desa Sirna Sari tak Bakal Kendur
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyatakan tim penyelamat tak bakal kendur dalam mencari empat warga Desa Sirna Sari yang terpendam longsor.
Penulis: Cahya Nugraha | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto mengatakan tim penyelamat akan berjibaku menemukan empat warga Desa Sirna Sari yang terpendam akibat tanah longsor.
Hal itu diungkapkan Suharyanto saat mengunjungi lokasi bencana tanah longsor di Desa Sirna Sari RT 007 RW 004, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/3/2023).
Disana dirinya juga menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak akan bencana tersebut.
"Ini arahan langsung presiden Joko Widodo, setiap ada bencana daerah sudah menetapkan status tanggap darurat, BNPB langsung turun ke lapangan," ungkap Suharyanto seusai melakukan rapat koordinasi dengan Pemerintah Kota Bogor.
Adapun langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah disampaikan oleh Suharyanto.
Menurutnya, tim penyelamat akan berusaha semaksimal mungkin mencari korban yang saat ini belum ditemukan.
Baca juga: Tim Penyelamat Lanjut Cari Empat Korban Tanah Longsor Desa Sirna Sari yang Masih Terpendam Pagi ini
"Tadi kami sudah rapat koordinasi, kami akan berusaha semaksimal mungkin bahu-membahu pusat dan daerah untuk menemukan korban yang hilang sampai ketemu. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa ketemu," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, tim SAR gabungan kesulitan melacak keberadaan 4 korban hilang akibat musibah tanah longsor.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Theofilo Patrocinio tak menampik bahwa belum ditemukannya tanda-tanda dari keberadaan para korban yang dinyatakan hilang pasca longsoran terjadi.
Baca juga: Tagana Berharap Pencarian Korban Tertimbun Longsor di Bogor Selatan Tidak Memakan Waktu yang Lama
Sebab, sulitnya akses kendaraan berat masuk menjadi tantangan tersendiri bagi tim SAR gabungan, sehingga upaya pencarian harus dilakukan secara manual menggunakan pacul dan linggis.
Terlebih ketebalan tanah diperkirakan mencapai sekitar 3-4 meter serta bebatuan di dalamnya.
"Kawan bisa lihat sendiri, sulitnya akses kendaraan berat masuk menyulitkan kita mencari keberadaan korban. Sehingga kita butuhkan waktu lebih," kata Theo.

Sebanyak 5 KK terdampak akibat peristiwa ini. Total ada 17 jiwa, 11 berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat, dua meninggal dunia, sementara empat orang masih terus dilakukan pencarian.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
35 Desa di Kabupaten Bogor Dilanda Bencana Alam, Korban Terdampak Mencapai 449 Jiwa |
![]() |
---|
Detik-detik Tanah Longsor Timpa Pondok Pesantren di Megamendung Bogor Hingga Tewaskan Santri |
![]() |
---|
Detik-detik Longsor Menimpa Pondok Pesantren Al Barosi Megamendung Bogor, Satu Santri Tewas |
![]() |
---|
Sejumlah Rumah Rusak Akibat Pergerakan Tanah di Cikarang Pusat Bekasi |
![]() |
---|
Rumah Warga di Sawangan Depok Hancur Akibat Longsor, Ini Penampakannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.