Tawuran Pelajar

Arya Tewas Ditebas Pelajar, Politisi PPP Akhmad Saeful Bakhri Sesali Visi Ramah Keluarga Kota Bogor

Politisi PPP Akhmad Saeful Bakhri prihatin pada peristiwa pembunuhan seorang pelajar Arya Saputra yang ditebas pelajar lain.

Penulis: Cahya Nugraha | Editor: Valentino Verry
radar bogor
Politisi PPP Akhmad Saeful Bakhri prihatin atas peristiwa pembunuhan seorang pelajar Arya Saputra yang tewas ditebas pelajar lain, padahal Kota Bogor menganut visi Ramah Keluarga. 

WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR - Beragam reaksi muncul akibat kasus yang telah menewaskan Arya Saputra, pelajar di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/3/2023).

Ketua Komisi Vl Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri, turut memberikan atensinya pada kasus yang terjadi di lampu merah Pomad, Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat.

Akibat peristiwa ini Arya Saputra yang masih duduk di kelas X SMK meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit usai menerima tebasan senjata tajam saat dirinya hendak menyebrang sepulang sekolah.

"Perlu diingat, sepertiga waktu anak dihabiskan di lingkungan sekolah dan perlu diketahui, saat ini kewenangan pembinaannya ada di provinsi," ucapnya, Selasa (14/3/2023).

Menurut Saeful, Disdik Provinsi Jawa Barat harus melakukan inovasi dengan memasukan karakter building dalam pembelajaran dan melibatkan aparat penegak hukum.

Baca juga: Rojai Ingin Pembunuh Anak Angkatnya Dihukum Berat: Arya Ingin Jadi Arsitek untuk Perbaiki Rumah

"Kita mau kordinasi dan komunikasi saja sulit sama Kebijakan Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah Bogor. Karena, mereka merasa anggaran dan pelaporan mereka langsung ke propinsi," kata Gus M sapaan akrab dari Akhmad Saeful Bakhri.

Namun, Gus M mengingatkan bahwa kejadian ada di tingkat Kabupaten/Kota setempat.

"Saya rasa yang perlu mendapat perhatian bersama agar kebijakan kewenangan ini dikembalikan ke Kabupaten/Kota," ujarnya.

Baca juga: Rudy Susmanto Minta Hukum Seadil-adilnya Pelaku Pembunuhan Arya Pelajar Bogor yang Tewas Ditebas

"Dan Rekan-rekan di KCD, membuka ruang untuk komunikasi dan diskusi karena para pelajar berdomisli di Kota dan Kab Bogor," imbuhnya.

Gus M pula menambahkan ketika visi Kota Bogor sebagai Kota Ramah keluarga, maka masih banyak PR dalam menguatkan peran keluarga agar menjadi keluarga yang memiliki ketahanan fungsi.

"Maka setidaknya, apabila kita membahas kenakalan pelajar yang sudah mengarah pada kriminalitas, tentu harus berbicara secara komperhensif," ucapnya.

Rojai (kanan), ayah angkat almarhum Arya Saputra, pelajar yang tewas ditebas pelajar lain, tak habis pikir ada pelajar lain yang tega membunuh anaknya itu. Rojai dan keluarga bersedih saat ditemui di kediamannya yang berlokasi di Cijujung, Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (13/3/2023).
Rojai (kanan), ayah angkat almarhum Arya Saputra, pelajar yang tewas ditebas pelajar lain, tak habis pikir ada pelajar lain yang tega membunuh anaknya itu. Rojai dan keluarga bersedih saat ditemui di kediamannya yang berlokasi di Cijujung, Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (13/3/2023). (warta kota/cahya nugraha)

"Ini menjadi tanggung jawab di semua lingkungan tersebut, tidak boleh ada celah kosong dengan pengasuhan yang semestinya," imbuhnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved