Berita Tangerang

Potret Kemiskinan Kota, Nenek Tati Suryati Tertimpa Reruntuhan saat Rumah Reyotnya Ambruk

Mayoritas bangunan rumah hanya terbuat dari kayu dan bambu, serta ditutup batu genteng berwarna merah.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Gilbert Sem Sandro
Rumah seorang nenek berusia 76 tahun yang tinggal di RT 04 RW 06 Kelurahan Sukarasa, Kecamatan Tangerang, ambruk, pada Jumat (10/3/2023). 

Laporan Wartawan, WARTAKOTALIVE.COM, Gilbert Sem Sandro

WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Rumah seorang nenek berusia 76 tahun yang tinggal di RT 04 RW 06 Kelurahan Sukarasa, Kecamatan Tangerang, ambruk, pada Jumat (10/3/2023).

Berdasarkan pantauan Wartakotalive.com, rumah semi permanen milik seorang nenek bernama Tati Suryati tersebut terlihat rapuh.

Pasalnya, mayoritas bangunan rumah hanya terbuat dari kayu dan bambu, serta ditutup batu genteng berwarna merah.

Terlihat, sejumlah petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang diterjunkan, guna mengevakuasi nenek Tati yang menjadi korban dan terjebak di reruntuhan rumah.

Baca juga: Disdukcapil Masih Lakukan Sinkronisasi Data dengan BPS Soal Jumlah Masyarakat Miskin Ekstrem

Rumah seorang nenek berusia 76 tahun yang tinggal di RT 04 RW 06 Kelurahan Sukarasa, Kecamatan Tangerang, ambruk, pada Jumat (10/3/2023).
Rumah seorang nenek berusia 76 tahun yang tinggal di RT 04 RW 06 Kelurahan Sukarasa, Kecamatan Tangerang, ambruk, pada Jumat (10/3/2023). (Warta Kota/Gilbert Sem Sandro)

Anak korban, Sintia Dewi (50) mengatakan, peristiwa yang menimpa kediaman keluarganya itu terjadi saat orantuanya tengah tertidur.

"Kejadiannya tadi siang, pas semua lagi pada keluar, tinggal ibu saya doang lagi tidur, makanya dia kejebak saat rumah rubuh," ujar Sintia Dewi saat memberi keterangan.

Sintia mengaku, ibunya tersebut terjebak di dalam reruntuhan rumah sekira 15 hingga 20 menit, saat menunggu petugas tiba.

Namun demikian ia memastikan, ibunya tersebut tidak mengalami luka yang cukup parah.

"Enggak begitu lama sih, sekitar 15 menit atau 20 menit-an sudah langsung dievakuasi, langsung ditolong sama saudara saya dan petugas," kata dia.

Baca juga: Anggota DPRD Kota Tangerang Epa Emilia Dijerat Tipiring, Buntut Kasus Penganiayaan

"Alhamdulillah enggak ada luka apa-apa, paling cuma kakinya doang yang tertimpa, tapi Alhamdulillah enggak parah," imbuhnya.

Sintia mengaku, terkejut dengan peristiwa rubuhya tempat kediamannya tersebut. Pasalnya, tidak terlihat adanya tanda-tanda rumah yang akan ambruk.

Terlebih, sejak diguyur hujan deras dan angin kencang dalam beberapa waktu terakhir, rumah yang telah puluhan tahun ditinggalinya itu tidak menunjukan tanda kerusakan parah.

"Enggak tanda-tanda kalau bakal rubuh, makanya saya juga heran, karena waktu hujan dan angin gede kemarin, enggak ada terjadi apa-apa di rumah mah," ungkapnya.

Baca juga: Pamit Urus Studi Banding, Bu Guru Panik saat Digrebek Suami Sedang Check-in bareng Selingkuhan

"Tapi tadi kan memang ada hujan waktu siang tadi, itu juga enggak kencang, tapi kok bisa langsung ambruk begini loh," tuturnya.

Ia pun berharap, mendapat uluran bantuan kepedulian dari Pemerintah Kota Tangerang atas musibah yang menimpa tempat tinggal keluarganya itu.

"Harapan ke depan ya bisa lebih baik aja ya Pemkot Tangerang, bukannya nyalahin pemerintah sih, tapi maksudnya berharap bisa dapat bantuan direnovasi secepatnya," jelas Sintia Dewi. (m28)

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved