Viral Media Sosial

Dedi Mulyadi Pasang Badan, Mang Uprit yang Takut Dipanggil Polisi Kini Bisa Tertawa Lagi

Dedi Mulyadi Pasang Badan, Mang Uprit yang Semula Takut Dipanggil Polisi terkait Kasus Bunga Rawa Kini Bisa Tertawa Lagi

Penulis: Dwi Rizki | Editor: Dwi Rizki
Instagram @dedimulyadi71
Dedi Mulyadi dan Mang Uprit 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Video Supriatna (44) yang akrab disapa Mang Uprit marah karena bunga rawa yang dibudidayakannya hancur tergilar motor trail viral di media sosial.

Mang Uprit pun kini menjadi saksi terkait kerusakan lahan di Rancaupas, Rancabali, Kabupaten Bandung yang terjadi pada Minggu (5/3/2023).

Mang Uprit yang dipanggil Polisi untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi atas kerusakan lahan di Mapolresta Bandung pada Kamis (9/3/2023) itu awalnya takut.

Perasaannya bercampur aduk, gelisah, khawatir serta bingung ketika menerima panggilan polisi meski hanya sebagai saksi.

"Maklum, saya orang awam terkait hukum, jadi saya bingung, khawatir, gelisah pas tau jadi saksi," kata Uprit dikutip dari Tribun Jabar pada Jumat (10/3/2023).

Sebab kata Uprit, video kekesalannya ketika melihat bunga rawa miliknya rusak itu tersebar luas dan viral.

"Takutnya, ada yang tersinggung dengan ucapan saya, tidak bermaksud menyudutkan atau memojokkan siapa pun. Dan mohon maaf apabila ada yang tersinggung," kata Mang Uprit.

Baca juga: Mario Dandy Ketahuan Bohong Dalam Rekonstruksi Penganiayaan David, Tak Akui AG Kekasihnya

Baca juga: Viral Tuyul Ancol Dalam Postingan Denny Siregar, Siapa Sih Sosok Sebenarnya?

Mang Uprit mengaku, kini dirinya merasa lebih plong, setelah didampinggi oleh beberapa petinggi di negara ini, salah satunya Anggota DPR RI Komisi 14, yang juga merupakan mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.

Bahkan, kemarin, Dedi Mulyadi mendampingi Mang Uprit, hingga diantar naik mobilnya saat menuju Polresta Bandung.

"Alhamdulillah, sekarang lebih plong, bisa ketawa lagi," ujar Uprit, diakhiri sedikit tawa.

Uprit mengatakan, bahkan yang mendukungnya bukan hanya Dedi Mulyadi saja.

"Ada petinggi negara lainnya, yang juga mendukung, alhamdulillah, begitu juga dengan Bupati Bandung. Saya bersyukur dan terima kasih, ternyata respon pemerintah sangat luar biasa," tuturnya.

Mang Uprit mengungkapkan, sekarang lebih baik jangan saling menyalahkan.

"Lebih baik kita bersama memperbaiki supaya ke depan lebih baik lagi. Sehingga anak cucu kita nanti, masih bisa merasakan keindahan alam bukan hanya ceritanya saja," ucapnya.

Polisi Periksa 6 Saksi Kasus Ranca Upas, Dalami Juga Pencatutan Logo Kepolisian

Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo, mengatakan petugas kepolisian telah memeriksa sejumlah saksi yang terlibat event motor trail bertajuk Ranca Upas Camping Adventure Explore 2023 ini.

Meskipun belum ada yang melaporkan kasus ini, pihaknya sudah mulai melakukan penyelidikan.

"Unit kami sudah meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup untuk melihat ke lokasi, melihat seberapa dampak kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh event tersebut," ujarnya, Kamis (9/3/2023).

Ia mengatakan, pihak panitia telah melakukan ganti rugi.

Meski demikian, sampai saat ini Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat masih menghitung dampak kerugian akibat kerusakan Ranca Upas.

"Yang kami dapat, bahwa dari pihak panitia sudah melakukan ganti rugi kepada pihak Rancaupas, namun kami maksimalkan dulu untuk pemeriksaan ini," tandasnya.

Sejauh ini, belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus pengrusakan kawasan Ranca Upas.

"Belum, kita lihat dari DLH nanti," sambungnya.

Sebanyak enam saksi dari pihak penyelenggara, pihak manajemen Rancaupas, dan peserta acara telah diperiksa.

"Namun, info dari peserta, mereka bisa salah jalan karena kurangnya tanda penunjuk arah, ataupun petugas yang ada di lapangan. Sehingga banyak peserta yang salah jalan, maupun yang mengalami kecelakaan," beber Kusworo.

Polisi juga masih mendalami dugaan pencatutan logo beberapa instansi dalam baliho event ini, termasuk logo Pemkab Bandung.

"Kami dapat info bahwa pencantuman logo dilakukan tanpa izin," ujarnya.

Supriatna (44), petani yang lahan edelweis rawanya rusak akibat tergilas ban sepeda motor trail para peserta, juga hadir sebagai saksi di Mapolresta Bandung, kemarin.

Tak sendiri, ia datang didampingi aktivis lingkungan, yang juga anggota DPR RI, Dedi Mulyadi.

Dedi mengaku, mendampingi Supriatna, yang akrab disapa Mang Uprit, ini karena yang bersangkutan sempat gelisah untuk memenuhi panggilan polisi. Mang Uprit, ujar Dedi, khawatir dirinya berurusan dengan hukum akibat videonya yang viral tentang rusaknya Rancaupas.

"Hari ini polisi melakukan pemeriksaan Mang Uprit, jadi saksi," kata Dedi di Mapolresta Bandung.

Dedi menjelaskan, Uprit menjadi saksi terkait dugaan perusakan lingkungan yang akibat kegiatan motor trail di Rancaupas, beberapa hari lalu.

"Jadi mang Uprit diperiksa sebagai saksi, atas kerusakan yang ditimbulkan oleh kegiatan motor trail tersebut. Saksi statusnya," ulang Dedi.

Hal senada dikatakan Kasatreskrim Polresta Bandung, Kompol Oliestha Ageng Wicaksana.

Mang Uprit, ujarnya, datang memenuhi panggilannya sebagai saksi.

"Saksi kerusakan lahan," kata Oliestha, saat dihubungi melalui pesan singkat.

Baca Berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved