Travel
Dari Tabuik hingga Bau Nyale, Inilah Lima Tradisi Unik yang Harus Anda Ketahui
Berikut ulasan mengenai lima tradisi daerah yang jarang diketahui orang banyak.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Indonesia terbentuk dari ribuan pulau yang kaya akan sejarah, suku, dan budaya.
Dari kekayaan tersebut, terdapat berbagai macam tradisi daerah yang turun temurun diwariskan dari generasi ke generasi untuk terus diingat dan dilakukan.
Pada umumnya, tradisi memiliki unsur kebudayaan yang kuat mencakup kearifan lokal dan memiliki manfaat spiritual bagi masyarakat yang melakukan. Tradisi juga tidak jarang menjadi simbol suatu suku atau masyarakat di suatu daerah.
Menurut data sensus penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia tahun 2010, jumlah suku di Indonesia mencapai lebih dari 300 kelompok etnik, tepatnya terdapat 1.340 suku bangsa. Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia memiliki banyak tradisi yang masih dilestarikan hingga saat ini.
Banyak tradisi dilakukan sebagai bentuk kerukunan maupun penghormatan yang menjadi pengingat tersendiri bagi kita untuk selalu bangga dan ikut melestarikan tradisi yang dimiliki berbagai macam suku dan wilayah tersebut sejak zaman dahulu.
Bagi Anda yang penasaran dengan tradisi daerah apa saja yang belum banyak diketahui banyak orang? Yuk, simak ulasan mengenai lima tradisi daerah yang jarang diketahui orang banyak, seperti dilansir dalam keterangan resmi RedDoorz, Jumat (10/3/2023).
1. Tradisi Mekare-kare, Bali
Bali memang terkenal akan keindahan alamnya, dan kita juga mengetahui terdapat banyak sekali tradisi di balik keindahan alam tersebut.
Bali memiliki kebudayaan yang sarat akan makna, salah satunya yaitu tradisi Mekare-kare atau yang biasa disebut Upacara Perang Pandan dari Desa Tenganan, Kabupaten Karangasem.
Upacara ini merupakan bentuk persembahan yang dilakukan sebagai penghormatan terhadap Dewa Indra, yang merupakan dewa perang dalam kepercayaan Hindu di Bali, serta untuk penghormatan para leluhur.

Upacara ini biasanya dilakukan tiap tahun pada sasih kalima atau jika dikonversi ke dalam kalender Masehi berlangsung setiap sekitar bulan Juni.
Perang Pandan akan diawali dengan upacara memohon keselamatan, lalu upacara dimulai dengan aba-aba pemimpin adat Desa Tenganan.
Setelah itu petarung akan memukul punggung lawan dengan cara merangkulnya terlebih dulu. Mereka akan saling memukul punggung lawan dengan daun pandan lalu menggeretnya. Karena itu, ritual ini juga disebut mageret pandan.
Selepas pertandingan, sudah dipastikan tidak ada amarah ataupun dendam karena peserta melakukan dengan ikhlas sebagai bagian dari upacara adat.
Samsonite Hadirkan Diskon 40 Persen untuk Pembelian Koper Jelang Momen Lebaran |
![]() |
---|
Sambut Ramadan Pradiza Hospitality Buka Hotel Butik Pertama di Kota Bandar Lampung |
![]() |
---|
The Village Resort Bogor Tawarkan Promo Menarik Selama Ramadan, Ini Daftarnya |
![]() |
---|
Dibuka Menparekraf Sandiaga, Pameran City of ALL Tawarkan Diskon Menginap dan Event Hingga 40 Persen |
![]() |
---|
Jelajahi Perjalanan di Bali dengan Ini Vie Hospitality, Menawarkan Berjuta Pengalaman Tak Terlupakan |
![]() |
---|