Liga 1
Diskriminatif, Luis Milla dan Putu Gede Tolak Wacana Pembatasan Pemain Naturalisasi di Liga 1
Wacana pembatasan pemain naturalisasi tidak hanya ditolak pemain. Sejumlah pelatih juga tidak setuju dengan wacana yang digulirkan PSSI itu.
Penulis: Rusna Djanur Buana | Editor: Rusna Djanur Buana
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Wacana pembatasan jumlah pemain naturalisasi untuk klub Liga 1 terus menjadi perdebatan.
Sejumlah pemain naturalisasi dengan tegas menolak wacana itu. Penolakan juga mulai disuarakan oleh pelatih.
Kemarin pelatih Persib Bandung Luis Milla ikut angkat bicara.
Persib saat ini dihuni tiga pemain naturalisasi yakni Marc Klok, Victor Igbonefo, dan Ezra Walian.
Ketiganya juga sudah buka suara menentang wacana yang muncul saat sarasehan sepak bola nasional inisiasi Ketum PSSI Erick Thohir yang dihadiri klub-klub Liga 1 dan Liga 2 tersebut.
Baca juga: Soal Pembatasan Pemain Naturalisasi di Liga 1, Marc Klok, Beto dan Diego Michiels Bersuara Lantang
Dalam saresehan itu muncul wacana tiap klub hanya boleh diperkuat dua pemain naturalisasi.
"Saya tidak setuju soal pembatasan pemain naturalisasi, negara tidak bisa membatasi pemain naturalisasi.
Saya tidak mengerti kenapa ada pembatasan pemain naturalisasi," kata Luis Milla.
Milla enggan banyak berbicara dengan wacana yang dicetuskan dalam sarasehan itu.
Termasuk soal wacana penambahan kuota pemain asing menjadi 4+1 yang boleh berada di daftar susunan pemain, yaitu empat pemain asing dan satu pemain ASEAN.
"Informasi ini masih belum resmi. Saya sebenarnya tidak ingin banyak berbicara mengenai kabar yang belum resmi.
Tapi, menurut saya bisa meningkatkan level liga jika menambah satu pemain asing.
Baca juga: Pemain Naturalisasi Kritik Keras Aturan Baru Liga 1, Erick Thohir: Saya Tidak Pernah Diskriminasi
Sejauh ini menurut saya penambahan pemain asing bisa meningkatkan kualitas liga tapi ide pembatasan pemain naturalisasi saya tidak setuju," tuturnya.
Sebelumnya Victor Igbonefo menyatakan tidak setuju adanya aturan tersebut yang seolah memisah-misahkan WNI asli dan WNI baru. Dia berharap wacana itu hanya sebatas wacana.