Viral Media Sosial

Rafael hingga Bursok Goyang Kemenkeu, Sri Mulyani Minta Masukan Pimpinan KPK hingga Putri Gus Dur

Rafael hingga Bursok Goyang Kemenkeu, Sri Mulyani Minta Masukan Pimpinan KPK hingga Putri Gus Dur

Penulis: Dwi Rizki | Editor: Dwi Rizki
Instagram @smindrawati
Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama para pegiat anti korupsi 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Rafael Alun Trisambodo hingga kicauan Bursok Anthony, Kasubbag Tata Usaha dan Rumah Tangga Kanwil DJP Sumut II menggoyang Kementerian Keuangan (Kemenkeu). 

Rafael Alun diketahui memiliki harta kekayaan hingga Rp 56,1 miliar ketika menjabat sebagai Kepala Bagian Umum Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jakarta II. 

Sedangkan Bursok menguak surat aduan terkait kerugian dialami negara dengan nilai trilunan rupiah, namun aduan tersebut tidak kunjung ditanggapi sejak dua tahun belakangan.

Kedua peristiwa tersebut secara langsung mengejutkan publik.

Kemenkeu, khususnya Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menjadi bulan-bulanan masyarakat di mediasi sosial.

Kepercayaan masyarakat pun memudar, bahkan gerakan tidak bayar pajak ramai disampaikan masyarakat.

Baca juga: Habis Dibully Netizen karena Bela Pacar Mario Dandy, Kak Seto: Mari Lebih Bijak Membaca Berita!

Baca juga: Sudah Temukan Kejanggalan, Hotman Paris Heran KPK Tak Bisa Jerat Rafael Alun-Ayah Mario Dandy

Sri Mulyani mengakui peristiwa itu secara langsung mencoreng citra baik Kemenkeu.

Terkait hal tersebut, dirinya mengundang sejumlah tokoh pegiat korupsi. 

Antara lain, Erry Riyana, Amien Sunaryadi yang diketahui merupakan pimpinan KPK generasi pertama yang sejak awal menjadi partner untuk mereformasi birokrasi Kemenkeu sejak 2006. 

Kemudian Laode Muhammad Syarif yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua KPK, sosiolog sekaligus dosen FISIP Universitas Indonesia Imam Prasodjo. 

Ahli hukum tata negara Indonesia dari UGM Zainal Arifin Mochtar, mantan Koordinator Komite Kerja ICW Danang Widoyoko.

Selanjutnya, Filsuf sekaligus astronomer perempuan pertama dari Indonesia Karlina Supelli, Ahli hukum tata negara dan pendiri Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) Bivitri Susanti.

Advokat Senior, pendiri dan Senior Partner di firma hukum Lubis Ganie Surowidjojo (LGS) Arief Surowidjojo, dan Psikolog sekaligus Direktur Yayasan Bani KH Abdurrahman  Wahid, Alissa Wahid.

Baca juga: Viral Berita Soal Bela Pacar Mario Dandy, Kak Seto Meradang: HEADLINE BELUM TENTU SESUAI ISINYA

Baca juga: Kak Seto Bela Pacar Mario Dandy, Denny Siregar: Lah Anaknya Kerjaannya Pacaran Mulu ke Mana-mana

"Semalam saya mengundang para pegiat anti korupsi. Saya mendapat masukan yang sangat baik mengenai langkah perbaikan dan koreksi yang harus dilakukan oleh Kemenkeu menyikapi kejadian saat ini," ungkap Sri Mulyani lewat akun Instagramnya @smindrawati pada Sabtu (4/3/2023).

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved