Kesehatan

Prodia dan Indonesia Rare Disorders Beri Pemeriksaan Gratis Genetik Bagi 250 Odalangka

PT Prodia Widyahusada bersama Indonesia Rare Disorders beri akses pemeriksaan genetik gratis bagi sekitar 250 Odalangka.

dok. Prodia
Prodia bersama Perkumpulan Indonesia Rare Disorders (IRD) menggelar program Corporate Social Responsibility (CSR) berupa pemeriksaan genetik ProChromosomal secara gratis bagi sekitar 250 Odalangka. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Perusahaan laboratorium PT Prodia Widyahusada, bersama Perkumpulan Indonesia Rare Disorders (IRD) menggelar program Corporate Social Responsibility (CSR) berupa pemeriksaan genetik ProChromosomal

Pemeriksaan berbasis Chromosommal Micro-Array Analysis (CMA) untuk Orang Dengan Penyakit Langka (Odalangka) seluruh Indonesia ini diberikan secara gratis, sebagai wujud komitmen Prodia dalam membangun kesadaran masyarakat mengenai penyakit langka serta meningkatkan kepedulian terhadap Odalangka.

Pemeriksaan genetik dilakukan bagi sekitar 250 Odalangka dengan melibatkan sejumlah cabang Prodia yang tersebar di seluruh Indonesia. Pemeriksaan dilakukan sejak Februari hingga September 2023.

Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty mengungkapkan program ini adalah bentuk kontribusi Perseroan dalam memberikan akses pemeriksaan genetik yang aman serta bertujuan memberikan diagnosa tegak bagi pasien Odalangka.

"Prodia optimis pemeriksaan genetik ini dapat membantu keluarga Odalangka dalam penanganan penyakit langka, khususnya pada balita dan anak-anak.” ujar Dewi dalam keterangan resmi, Kamis (2/3/2023).

Lebih lanjut dikatakan, Prodia juga melihat bahwa lembaga swasta dapat bergandeng tangan dengan pemerintah, Non-Governmental Organization (NGO), maupun masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan kepedulian dan perhatian terhadap penyakit langka serta para Odalangka.

Saat ini telah teridentifikasi sekitar 7.000 jenis penyakit langka di dunia dan telah mempengaruhi jutaan hidup orang.

Di Indonesia informasi mengenai penyakit langka dan tingkat perhatian terhadap Odalangka masih rendah. Dari jumlah tersebut, lebih dari 70 persen dialami oleh pasien berusia anak-anak dan balita, dan lebih dari 75 persen kasus penyakit langka berakar dari kelainan genetik.

"Pentingnya diagnosa tegak bagi pasien agar dapat membuat penanganan pasien lebih terarah dan memberikan kepastian untuk keluarga," sebut Dewi.

Sementara, perwakilan Perkumpulan IRD, Rani Himiawati Arriyani, menyambut baik program CSR yang diselenggarakan Prodia.

Menurut Rani, spektrum penyakit langka yang luas dan gejala yang muncul relatif umum, seringkali menyebabkan kesalahan diagnosis awal dan penanganan medis yang kurang presisi, sehingga timbul beban mental dan biaya bagi Odalangka dan keluarga.

"Pemeriksaan genetik seperti CMA ini sangat diperlukan untuk mengetahui etiologi penyakit dan menegakkan diagnosisnya, agar dapat memperoleh penanganan dan perawatan yang tepat. Besar harapan kami masyarakat dapat semakin paham pentingnya deteksi penyakit langka dan meningkatkan perhatian serta pemahaman penanganan mengenai penyakit langka melalui program CSR yang diberika oleh Prodia ini," ujarnya.

Rani berharap, kerja sama Prodia bersama perkumpulan IRD ini mampu menjadi jembatan bagi Odalangka terhadap penyediaan pemeriksaan medis terkait genetika, sekaligus memberikan akses layanan kesehatan yang sesuai.

Pemeriksaan ini akan didaftarkan pada rekor MURI sebagai pemeriksaan penyakit langka gratis terbanyak di Indonesia.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved