Transportasi Jakarta
Sering Terjadi Pelecehan Transportasi Umum, Pramusapa Transjakarta Harus Dilatih Khusus
Pramusapa yang bertugas di bus Transjakarta dinilai harus mendapat pelatihan khusus untuk mengantisipasi pelecehan seksual.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pramusapa yang bertugas di bus Transjakarta dinilai harus mendapat pelatihan khusus untuk mengantisipasi pelecehan seksual.
Upaya ini dilakukan untuk menyikapi maraknya kasus pelecehan seksual yang dilakukan penumpan laki-laki kepada penumpang perempuan.
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo menyayangkan, insiden pelecehan seksual yang baru kembali terjadi di armada Transjakarta.
Apalagi korban yang terakhir adalah anak perempuan di bawah umur saat naik bus Non BRT 5M rute jurusan Tanah Abang-Kampung Melayu via Cikini pada Sabtu (25/2/2023) lalu.
“Masih harus ada upaya lebih dalam hal perlindungan kepada anak dan perempuan di transportasi umum. Terutama upaya preventif, harus dikuatkan,” kata Anggara berdasarkan keterangannya pada Senin (27/2/2023).
Baca juga: Marak Pelecehan Seksual di Angkutan Umum, 83 persen Penumpang Perempuan Minta Dipisah
Menurutnya, upaya preventif akan melengkapi fasilitas pengaduan yang tersebar seperti POS SAPA untuk pelaporan.
Artinya Transjakarta jangan hanya menyediakan pos pengaduan karena pengaduan itu untuk kasus yang sudah terjadi.
“Upaya preventifnya bisa berupa petugas terlatih yang bisa membaca dan mencegah modus-modus pelecehan seksual,” ujar Anggara yang juga menjadi Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta ini.
Selain itu, Ara juga mengingatkan bahwa penambahan armada dan petugas pada jam sibuk demi mengurangi kepadatan penumpang juga harus jadi prioritas.
Baca juga: Transjakarta Harus Tambah Bus Pink Khusus Perempuan Akibat Maraknya Pelecehan Seksual
Saat penumpang sedang ramai, petugas bisa membantu penumpang perempuan atau anak ke posisi yang lebih aman.
“Salah satu keadaan yang meningkatkan potensi pelecehan adalah kepadatan angkutan. Kalau jumlah armada banyak, tentu penumpang dapat lebih aman dan nyaman,” jelas Anggara.
Kronologi pelecehan
Diberitakan sebelumnya, Petugas PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengamankan pelaku pelecehan seksual yang terjadi di bus non BRT 5M rute Kampung Melayu-Tanah Abang via Cikini, pada Sabtu (25/2/2023). Ironinya, korban merupakan anak perempuan di bawah umum.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Transjakarta Apriastini Bakti Bugiansri membenarkan adanya kasus tersebut dan petugas di lapangan telah menyerahkan pelaku kepada polisi.
Apri menjelaskan, kasus itu berawal saat pelanggan perempuan Transjakarta sedang duduk duduk dan terlelap di dalam bus.
Seketika korban mendapat pelecehan dari seorang pria yang duduk di sebelahnya. Korban lantas berteriak hingga mengundang perhatian penumpang lainnya termasuk petugas di dalam bus.
“Kemudian korban langsung melaporkan kepada pramusapa Transjakarta atas kejadian yang dialaminya,” ujar Apri berdasarkan keterangannya pada Minggu (26/2/2023). (faf)
LRT Jabodetabek Bakal Beroperasi Juli 2023, Penumpang KRL Diyakini Bakal Beralih |
![]() |
---|
Nilai Investasi LRT Jakarta Fase 1B Ruas Velodrome-Manggarai Mencapai Rp 5,5 Triliun |
![]() |
---|
Dirut Transjakarta M Kuncoro Wibowo Diyakini Bisa Atasi Penumpukan Penumpang di Halte |
![]() |
---|
PT Transjakarta Masih Selidiki Penyebab Bus Koridor 8 yang Mogok di Tengah Rel |
![]() |
---|
Pembangunan Stasiun MRT Thamrin dan Monas Sudah Masuk Tahap Penggalian Roof Slab |
![]() |
---|