Berita Viral

Gara-gara Arogansi Anak, Transaksi Tak Wajar Pegawai Pajak Terendus PPATK

Berangkat dari kasus arogan anak pegawai pajak, PPATK endus transaksi tak wajar Rafael Alun Trisambod

Penulis: Desy Selviany | Editor: Desy Selviany
tribunnews.com
Rafael Alun Trisambodo (kiri), pejabat pajak, minta maaf atas perbuatan putranya yang menganiaya remaja putra pengurus GP Ansor. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -Berangkat dari kasus arogan anak pegawai pajak, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) endus transaksi tak wajar Rafael Alun Trisambodo.

Hal tersebut diutarakan oleh Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana seperti dikutip Tribunnews.com, Jumat (25/2/2023).

Ivan mengungkapkan, mantan pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo diduga memerintahkan orang untuk membuka rekening dan melakukan transaksi.

Ivan Yustiavandana mengatakan, pihaknya menemukan transaksi mencurigakan Rafael sejak lama.

Diduga, dia menggunakan orang lain sebagai perantara.

Bahkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah menyerahkan hasil analisis transaksi tak wajar tersebut ke KPK sejak 2012

"Signifikan tidak sesuai profile yang bersangkutan dan menggunakan pihak-pihak yang patut diduga sebagai nominee atau perantaranya," kata Ivan saat dihubungi awak media, Jumat (24/2/2023).

Ivan mencontohkan, perantara tersebut diduga menjadi tangan panjang Rafael dalam bertransaksi.

"Nyuruh orang buka rekening dan transaksi,"lanjut Ivan.

Meski demikian, Ivan enggan menjawab berapa jumlah nominal mencurigakan nominal transaksi tak wajar Rafael.

Baca juga: VIDEO Viral Pamer Harta Ortu, Pegawai Pajak Diperiksa Inspektorat Kemenkeu

Ia hanya meminta persoalan tersebut ditanyakan kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ivan mengaku telah menyerahkan hasil analisis transaksi tak wajar tersebut ke KPK sejak 2012, jauh sebelum kasus penganiayaan anak anggota GP Ansor.

"Kami sudah serahkan hasil analisis ke penyidik sejak lama jauh sebelum ada kasus terakhir ini," tuturnya.

Diketahui sebelumnya Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan diterpa badai.

Uniknya, kasus tersebut terendus publik usai seorang pemuda kaya raya viral lantaran mengeroyok anak pengurus GP Ansor hingga koma.

Pemuda yang jadi pelaku penganiayaan itu bernama Mario Dandy Satriyo yang ternyata anak dari pegawai pajak Rafael Alun Trisambodo.

Saat diulik publik, harta Rafael mencapai Rp56 miliar. Jumlah tersebut cukup fantastis untuk sekelas pegawai di kantor wilayah Jakarta Selatan.

Apalagi gaji pokok eselon III hanya sekira Rp5 juta sementara tunjangan kinerja tertinggi Rp40 juta.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved