Info Kemenag
Dirjen Bimas Buddha Kemenag Ungkap Lima Tantangan yang Dihadapi Umat Buddha di Indonesia
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama, Supriyadi beberkan lima tantangan yang dihadapi oleh umat Buddha di Indonesia.
Penulis: Leonardus Wical Zelena Arga | Editor: Junianto Hamonangan
WARTAKOTALIVE.COM, GROGOL PETAMBURAN - Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Supriyadi, beberkan tantangan yang dihadapi oleh umat Buddha di Indonesia.
Hal tersebut ia sampaikan saat acara pembukaan Rembuk Nasional Umat Buddha Indonesia tahun 2023.
Acara tersebut digelar di Aston Kartika Grogol Hotel & Conference, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Sabtu (25/2/2023) malam.
"Setidaknya ada lima tantangan yang dihadapi oleh umat Buddha yang ada di Indonesia," ujar Supriyadi saat memberikan sambutan di lokasi.
Tantangan yang pertama adalah pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang ajaran Buddha beserta praktiknya.
Baca juga: Sembilan Strategi Kebijakan Outlook 2023 Jadi Rekomendasi Utama Rakernas Kemenag 2023
Lalu tantangan yang kedua, Supriyadi mengatakan bahwa masyarakat Buddha harus meningkatkan partisipasi dan keterlibatan dalam kegiatan keagamaan dan kebudayaan.
"Yang ketiga adalah mengatasi permasalahan internal seperti perbedaan pandangan dan kesulitan dalam mengelola keuangan," ucap Supriyadi.
Kemudian yang keempat, Supriyadi mengatakan bahwa pihaknya tengah menghadapi tantangan eksternal seperti diskriminasi atau intoleransi terhadap agama Buddha.
Dan yang terakhir adalah menghadapi tantangan dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan ekonomi bagi umat Buddha di Indonesia.
Usai memaparkan tantangan-tantangan tersebut, Supriyadi juga menyampaikan lima arahan dari Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI).
Baca juga: Rembuk Nasional Umat Buddha Indonesia Tahun 2023 Jadi Acuan Penentuan Program Kegiatan
Adapun lima arahan yang dimaksud adalah: peningkatan profesionalitas ASN (Aparatur Sipil Negara), komitmen anti korupsi, respon cepat penanganan isu di masyarakat, realisasi anggaran program yang akuntabel, dan tahun 2023 menjadi tahun kerukunan umat beragama.
"Untuk menjawab tantangan yang dihadapi dan arahan dari Pak Menteri, kami menyusun berbagai macam strategi yang dijabarkan menjadi beberapa poin," kata Supriyadi.
Strategi-strategi yang dimaksud oleh Supriyadi adalah sebagai berikut:
RIAB
Kementerian Agama (Kemenag)
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha
Pemeluk Agama Buddha
Supriyadi
Buddha
Naskah Klasik Keagamaan Di Indonesia Bagian Barat Perlu Inventarisasi |
![]() |
---|
Pentingnya Peran Penyuluh Agama Cegah Potensi Konflik Keagamaan |
![]() |
---|
Penelitian Penggunaan Terjemahan Al-Qur’an di Masyarakat |
![]() |
---|
Implementasi PAI Pada Kurikulum 2013 Belum Maksimal |
![]() |
---|
Tunanetra Indonesia Buta Aksara Al-Qur’an, Kemenag Sediakan Guru, Metode dan Pengajaran Al-Qur’an |
![]() |
---|