Pembunuhan Juragan Ayam Goreng

Menjadi Yatim Piatu Setelah Ibunya Dibunuh, Polisi Serahkan Balita Anak Bos Ayam Goreng ke Neneknya

Pihak kepolisian telah menangkap dua pelaku pembunuh juragan ayam goreng berinisial MIM di Bekasi, Jawa Barat.

Penulis: Nurmahadi | Editor: Sigit Nugroho
wartakotalive.com, Ramadhan L Q
Polisi mengungkap motif pembunuhan pelaku terhadap wanita pengusaha ayam goreng inisial MIM (29), di Kampung Kemejing, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan, tersangka membunuh korban karena sakit hati. 

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Kisah pilu dialami A (1,5), anak dari seorang wanita bos ayam goreng berinisal MIM (29), yang dibunuh karyawan sendiri di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Usai MIM dibunuh, anaknya yang masih balita kini harus hidup sebatang kara.

Pasalnya, suami dari MIM sudah meninggal dunia, sejak A masih berumur tiga bulan dalam kandungan

"Bayi itu anak yatim. Bapak kandungnya meninggal saat dia di kandungan, saat ibunya hamil 3 bulan," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi saat dihubungi, Sabtu (18/2/2023).

Sementara itu, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawieny Panjiyoga mengatakan ayah kandung A, meninggal karena terpapar Covid-19. 

Baca juga: Jeritan Intan Pancing Kedatangan Warga, Pembunuh Sebut Ada Ular-Sembunyikan Gas 3Kg Berlumuran Darah

Baca juga: 2 Pembunuh Juragan Ayam Goreng Baru Kerja Beberapa Pekan, Sakit Hati-Hantam Majikan Pakai Tabung Gas

Baca juga: Anak yang Dibawa Pembunuh Pengusaha Ayam Goreng di Bekasi Ditemukan di Pos Ronda Kosong di Subang

"Jadi bayi itu pada saat usia 3 bulan itu bapaknya meninggal karena Covid," kata Panjiyoga.

Febri Noviana, suami MIM, yang menemukan jasad istrinya bersimbah darah, merupakan ayah tiri dari A.

Sehingga, usai MIM dibunuh kedua pelaku, HK (21) dan MA (14) secara sadis, kini A bertatus yatim piatu.

Kemudian, A diserahkan pihak kepolisian kepada neneknya.

"Iya yatim piatu. Diserahkan ke neneknya dan tantenya. Sekarang di tangan neneknya," ujar Panjiyoga. 

Sebelumnya, polisi mengungkap alasan kedua pelaku membawa kabur A usai membunuh MIM

Menurut Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, anak tersebut terus-menerus menangis setelah ibunya dibunuh menggunakan tabung gas. 

BERITA VIDEO: Momen Daus Mini Kaget Shelvie Hana Datang di Preskon Sambil Nangis Minta Anak Dikembalikan

Karena takut menimbulkan kecurigaan warga sekitar, kedua pelaku membawa kabur bayi tersebut.

"Karena anak korban (A) terus menangis, Tersangka HK dan anak MA memutuskan membawa anak korban (A) agar tidak dicurigai dan memancing warga sekitar," kata Hengki dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jumat (17/2/2023). 

Anak korban kata Hengki, rencananya akan dibawa ke Yogyakarta untuk dititipkan di kediaman saudara tersangka.

Akan tetapi kedua pelaku mengurungkan niat, karena ongkos bus tidak cukup untuk sampai ke Yogyakarta

Akhirnya kedua pelaku meninggalkan A di sebuah pos ronda di daerah Subang, Jawa Barat.

Selama sekitar 13 jam dalam penguasaan kedua pelaku, anak korban yang baru berusia 1,5 tahun tersebut diberi makan nasi.

"Kami tanyakan, dalam kurun waktu itu, dikasih apa. Ternyata dikasih nasi orek, menurut keterangan yang bersangkutan," ucap Hengki.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved