Eksklusif Warta Kota
Eksklusif Warta Kota: Sekjen PPP Arwani Thomafi Bicara Indonesia Berkah dan Filosofi Angka 17
Partai Persatuan Pembangunan berlambang kakbah ini juga bersyukur memperoleh nomor urut 17. Apa alasannya?
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Menyongsong Pemilu 2024, Partai Persatuan Pembangunan atau PPP menggeluarkan semboyan "Indonesia Berkah" sebagai representasi ideologi yang diembannya.
Partai berlambang kakbah ini juga bersyukur memperoleh nomor urut 17. Apa alasannya?
Berikut lanjutan wawancara eksklusif pemimpin redaksi Warta Kota Domu D Ambarita bersama Sekretaris Jenderal/ Sekjen PPP Arwani Thomafi.
Wawancara berlangsung di kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/2) pagi:
PPP merupakan fusi atau penyederhanaan dari empat partai keagamaan yakni Nahdlatul Ulama (NU), Partai Serikat Islam Indonesia (PSII), Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti), dan Parmusi. Sampai detik ini masih adakah elemen-elemen tersebut?
Iya itu sejarah yang lahir dari sebuah kertas, teks, lalu berjalan menjadi historis kami. Ketika lahir dan sampai sekarang, tentu fungsi keempat partai politik itu menjadi satu perwajahan bagi PPP bahwa itulah perjalanan yang kami lalui bersama.
Kami enggak mungkin mengelak bahwa ada darah NU, ada darah perjuangan para tokoh-tokoh Parmusi, Perti, PSII di tubuh PPP.
Alhamdulillah sekarang ini, teman-teman baik yang di DPP, DPW, DPC, para tokoh NU, Permusi, Perti, PSII, dan tokoh-tokoh Islam lainnya bergabung dalam PPP.
Baca juga: PPP dan Partai Gerindra Bakal Bertemu Bahas Sandiaga Uno, Ada Apa?
Artinya unsur-unsur tadi tidak menghalangi konsolidasi partai?
Saya kira tidak ada yang berdiri sendiri, misalnya ini menjadi penghalang, sebagai penghambat, pasti ada dari cara pandang atau perspektif atau juga potensi, tinggal bagaimana kami dari tingkat pusat sampai ke daerah ini mengelola, mampu menjaga, merawat, dan melihat sisi positif.
Potensi positifnya itu yang harus kami kelola. Bahwa kesejarahan dalam dinamika PPP ada perbedaan atau cara pandang yang mungkin belum ketemu, saya kira itu bukan sebuah hambatan tetapi sebuah potensi yang harus kami kelola.
Soal kebijakan segmentasi partai ke depan, yang pertama ini adalah amanat para ulama dan tokoh-tokoh pendahulu kami.
Maka kami tidak perlu latah karena suatu hal lalu tiba-tiba ingin meniru partai yang lain meski dalam politik hal semacam itu sah-sah saja.
Kata kuncinya tidak hanya sekadar dapat kursi, suara, tapi bagaimana mewarnai partai Islam yang sudah terbukti 50 tahun menjadi aset bangsa.
Warta Kusuma, Mantan Pemain Timnas Gantung Mimpi Usai Peluit Terakhir Pra Piala Dunia 1985 |
![]() |
---|
Eksklusif Ngabila Salama, Diakui Pandemi Covid Membuat Vaksinasi Campak Terabaikan |
![]() |
---|
Ngabila Salama: Perlunya Vaksin HPV Cegah Kanker Leher Rahim Terutama Hubungan Intim Terlalu Muda |
![]() |
---|
Sekjen PKN Sri Mulyono Disiapkan Anas Urbaningrum Terjun di Politik hingga Bicara di Depan Umum |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif dengan Sekjen Sri Mulyono PKN Berdiri karena Ada Partai Oligarki |
![]() |
---|