Komisi B DPRD DKI Jakarta Ingatkan Food Station Jaga Pasokan Beras Jelang Ramadan

Komisi B DPRD DKI Jakarta mengingatkan PT Food Station Tjipinang Jaya menjaga ketersediaan stok kebutuhan pokok khususnya beras jelang bulan Ramadan.

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Komisi B DPRD DKI Jakarta mengingatkan PT Food Station Tjipinang Jaya menjaga ketersediaan stok kebutuhan pokok khususnya beras jelang bulan Ramadan. (Ilustrasi) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta mengingatkan PT Food Station Tjipinang Jaya untuk terus menjaga ketersediaan stok kebutuhan pokok khususnya beras jelang Bulan Suci Ramadan.

Upaya tersebut perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan hingga melonjaknya harga di pasaran.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Hasan Basri Umar mengatakan, telah terjadi gejolak harga beras yang membuat masyarakat resah.

Apalagi saat ini masalah pangan juga diwarnai isu adanya mafia beras yang potensial mengganggu rantai distribusi beras.

Baca juga: Stok Beras Kurang, Pedagang Minta Mentan Turun ke Lapangan Dengarkan Fakta dari Para Petani

“Masyarakat itu sekarang tahunya harga beras itu naik terus. Jadi kalau boleh jangan sampai pas bulan Ramadan itu harganya semakin tinggi, kemudian stoknya berkurang,” kata Hasan berdasar keterangannya pada Kamis (9/2/2023).

“Pengalaman kelangkaan minyak goreng kemarin harus jadi pelajaran. Jangan sampai masalah minyak itu merembet juga ke masalah beras,” ujar politisi Partai NasDem ini.

Anggota Komisi B lainnya Achmad Yani menambahkan, PT Food Station juga harus mengantisipasi kemungkinan adanya penimbunan beras yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan bertujuan mengontrol harga beras di pasaran.

Pihaknya berharap, agar harga beras itu tidak naik karena menyusahkan masyarakat.

Baca juga: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Ajukan Raperda untuk Cadangan Beras Sebanyak 5.000 Ton

“Jadi benar-benar dikendalikan. Jangan sampai ada penimbunan. Jangan sampai harga dikendalikan oleh mafia seperti yang disinggung Dirut Bulog kemarin,” ujar Yani dari PKS.

Sementara itu Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo memastikan stok beras di gudang perusahaan, dan di pasar cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat Ramadan.

Pamrihadi menjamin ketersediaan stok itu lantaran saat bulan Ramadan tidak ada peningkatan permintaan yang signifikan dari pasar lantaran mayoritas masyarakat sedang berpuasa.

“Kalau harga beras di DKI relatif terkendali di angka Rp 10.175per kilogram kemarin. Untuk beras jenis IR 64 atau beras medium sudah turun Rp 200 dibanding dua minggu lalu Rp 10.375. Kalau kita simak di beberapa daerah malah harganya sudah di atas Rp 12.000 sampai Rp 13.000. Jadi di Jakarta ini relatif terkendali,” ungkap Pamrihadi.

Saat ini, kata Pamrihadi, stok beras di gudang Pasar Induk Beras Cipinang ada lebih dari 15.000 ton, sementara stok di gudang milik PT Food Station ada 6.000 ton dan di gudang Bulog mempunyai stok beras sebanyak 40.000 ton.

Jumlahnya akan semakin bertambah saat musim panen tiba di akhir bulan Februari ini.

“Soal penimbunan beras dan adanya mafia, Food Station bisnisnya adalah gudang. Tempat timbun beras memang tapi penimbunan beras yang memang cadangan untuk masyarakat DKI Jakarta yang kita umumkan di website jadi siapapun bisa akses. Apakah ada mafia? Sepanjang saya jadi Dirut di PT Food Station, saya tidak menemukan adanya mafia,” ungkapnya. (faf)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved