Ketua DPW Partai NasDem DKI Jakarta Nurcahyo Anggoro Siap Menangkan Anies dalam Pilpres

WARTAKOTALIVE.COM MENTENG -- Partai NasDem telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon (bacalon) Presiden untuk Pemilu 2024, pada 3 Oktober 2022 lalu.

Kehadiran mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu diharapkan membawa angin segar bagi partai besutan Surya Paloh tersebut.

Di Parlemen Kebon Sirih, Jakarta Pusat Partai NasDem memperoleh tujuh kursi. Partai ini berkomitmen perolehan kursi melonjak hingga menjadi 22-24 kursi pada Pemilu 2024 mendatang.

Ketua DPW Partai NasDem DKI Jakarta Nurcahyo Anggoro Jati membeberkan strategi pemenangan Anies Baswedan dalam Pilpres dan peningkatan perolehan kursi di Pileg DKI Jakarta pada 2024 mendatang.

Pria yang karib disapa Yoyo itu menyebut figur Anies dan kerja keras partai di level bawah, bisa mendompleng kekuatan partai untuk menyerap suara lebih banyak lagi.

Berikut wawancara ekslusif Manager Online Warta Kota Dr Suprapto dengan Ketua DPW Partai NasDem DKI Jakarta Nurcahyo Anggoro Jati di NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (6/2/2023) lalu :

Bagaimana NasDem DKI Jakarta untuk membaca situasi Jakarta dalam menyongsong Pemilu 2024. Apa yang dilakukan setelah membaca situasi tersebut?

Saya sebagai Ketua DPW NasDem DKI Jakarta bertanggung jawab bagaimana membesarkan Partai NasDem di DKI Jakarta khususnya. Lalu apa yang kami lakukan? sebagai sebuah partai politik kami akan melakukan konsolidasi ke dalam, kami terus melakukan konsolidasi melihat apakah struktur partai dari tingkat kelurahan, kecamatan, kota dan kabupaten maupun provinsi sendiri sudah siap.

Jadi, saya sendiri melakukan perjalanan keliling Jakarta. Memakai istilah pak Presiden RI Joko Widodo yakni blusukan, jadi blusukan ke gang-gang, bertemu rakyat, ketemu tokoh di sana kami menyerap bagaimana maunya teman-teman terhadap partai NasDem ini seperti apa. Ketika kami berdialog di tengah-tengah masyarakat bersama kader tapi kan ditonton juga dengan masyarakat banyak, masyarakat yang lain juga berinteraksi juga kepada kami dan kami berharap dari interaksi kami kepada tokoh-tokoh masyarakat maka semakin banyak orang yang bergabung dalam partai politik di situ kami beradu gagasan.

Kalau partai politik tidak bisa atau pemimpin yang tidak bisa mengeluarkan ide dan gagasannya saya pikir agak berat apa yang mau diperjuangkan oleh rakyat terhadap sebuah institusi partai politik, kemudian orang yang namanya caleg atau anggota legislatif nantinya.

Berdasarkan pandangan Anda terhadap warga DKI Jakarta, kira-kira ke depan apa yang dibutuhkan atau yang diharapkan warga Jakarta terhadap para wakil rakyat yang tentu akan diisi Partai NasDem?

Jadi, rakyat itu sebenarnya tidak terlalu banyak 'maunya' mereka hanya mau diperhatikan, mereka hanya mau berinteraksi dengan anggota legislatifnya ke depan. Mereka berharap kalau terjadi jangan lupa, tapi di sini ada sebuah
komunikasi yang tidak berjalan lancar dan sementara saya tahu betul rakyat menginginkan anggota legislatif itu turun ke masyarakat.

Sementara anggota legislatif kami juga turun ke masyarakat. Tetapi kadang-kadang publikasi itu kurang, ketika anggota itu mengadakan reses menyerap aspirasi suatu tempat, tempat lain tidak terjangkau rakyat menganggap ini terjangkau.

Maka saya katakan kepada anggota dewan, para pengurus partai untuk mensyiarkan apa yang sudah kami lakukan, karena ada contoh di dalam lingkungan saya sendiri dibangun jalan, saya tidak tahu siapa lalu saya tanya tokoh agama dan yang lainnya tidak tahu ternyata pas saya lihat, pas saya jadi ketua partai itu yang membangun adalah anggota Partai NasDem.