Berita Jakarta
220 Warga Binaan Rutan Salemba Dapat Rehabilitasi Medis, Khawatir Berefek pada Fisik dan Psikologis
Kepala Rutan Kelas 1 Jakarta Pusat Fauzi Harahap menambahkan, program rehabilitasi medis itu dilaksanakan sebanyak enam bulan.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah
WARTAKOTALIVE.COM, SENEN — Sebanyak 220 orang warga binaan di Rumah Tanahan (Rutan) Kelas 1 Salemba, Jakarta Pusat, mendapat rehabilitasi medis.
Kebanyakan dari mereka, merupakan pengosumsi barang haram, berupa narkotika jenis sabu.
Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas), Marselina Budiningsih mengatakan, tujuan diselenggarakannya rehabilitasi medis itu guna menekan efek fisik atau psikologis yang mungkin ditimbulkan dari narkoba tersebut.
"Rehabilitasi medis ini, tujuannya adalah meningkatkan kemampuan kesehatan kepada warga binaan (narapidana) yang pernah mengonsumsi narkoba," ujar Marselina saat ditemui di Rutan Kelas 1A Salemba, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (7/2/2023).
Baca juga: Sejarah Jakarta: Dibangun Sejak Era Belanda, Lapas Cipinang Tempat Tahanan Pahlawan Hingga Koruptor
Adapun pemeriksaan tersebut, kata Marselina, dilakukan sesuai instrumen dari World Health Organization (WHO), yang bernama WHOQOL.
"Dalam konsumsi itu, ada efek baik psikologis maupun efek secara fisik," kata Marselina.
Oleh karena itu, pihaknya mengaku akan berupaya untuk mengembalikan kemampuan para narapidana, kesehatannya, termasuk memulihkan harapan mereka agar setelah keluar, bisa menjadi pribadi yang utuh dan mandiri.
"Maka ada tim dari berbagai bidang untuk mengembalikan kemampuan mereka, kesehatan mereka. Harapan kami agar setelah keluar, mereka dapat kembali menjadi pribadi utuh dan beradaptasi oleh masyarakat, menjadi pribadi yang mandiri," kata dia.
Sementara itu, Kepala Rutan Kelas 1 Jakarta Pusat Fauzi Harahap menambahkan, program rehabilitasi medis itu dilaksanakan sebanyak enam bulan.
Baca juga: Jelang Tahun Baru, Lapas Kelas 1 Tangerang dan BNN Bongkar Peredaran Narkoba Jaringan Nasional
Tahun ini, sebanyak 220 orang mendapat binaan. Angka tersebut lebih sedikit dibandingkan tahun lalu, sebanyak 620 orang.
"Asesmen itu dilaksanakan selama enam bulan untuk program kegiatan rehabilitasi medisnya. Di tahun 2023, Rutan Jakpus kuotanya itu ada 220 orang dilaksanakan selama enam bulan," ujar Fauzi saat ditemui.
"Terkait asesmen warga binaan yang ikuti rehabilitasi medis ini, sudah ada standarisasi. Tim medis dan psikiaternya (yang lakukan rehabilitasi) sudah berjalan di tahun sebelumnya," tandasnya. (m40)
Sindir Proyek Skywalk Kebayoran Lama Anies, Ketua DPRD DKI: Buang-buang Duit, Nggak Ada Orang Naik |
![]() |
---|
Sukseskan Keketuaan ASEAN Tahun 2023, Heru Ingatkan Jajaran Pemkot Jaksel Pantau Wilayah Pakai Drone |
![]() |
---|
Jelang Ramadan Polda Metro Jaya Tangkap 25 Pelaku Curanmor, Setengahnya Ternyata Residivis |
![]() |
---|
Bos KSP Indosurya Henry Surya Jadi Tersangka Lagi, Langsung Ditahan Bareskrim Polri |
![]() |
---|
Sosok Nurhali, PNS Terkaya di Indonesia, Sempat Punya Harta Rp1,6 Triliun tapi Nggak Suka Pamer |
![]() |
---|