Stok Beras Kurang, Pedagang Minta Mentan Turun ke Lapangan Dengarkan Fakta dari Para Petani
Menurut Zulkifli, stok beras nasional kurang karena panen tahun ini tidak maksimal lantaran efek dari kelangkaan pupuk.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Di tengah kekurangan beras, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengunjungi Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Selasa (7/2/2023).
Dalam kunjungan tersebut, Syahrul menjamin stok beras nasional aman hingga lebaran lantaran panen raya di mana-mana sedang berjalan.
Untuk menunjukkan bahwa beras aman, Syahrul melihat 21 truk berisi 494 ton beras yang terparkir di Pasar Induk.
Ratusan ton beras serta kunjungan menteri pertanian itu menuai polemik di kalangan pedagang beras di Cipinang.
Baca juga: Budi Waseso Terkejut Temukan Beras Bulog Dioplos dan Dikemas Ulang saat Sidak ke PIBC
Baca juga: Program Beras Fortifikasi untuk Bumil Diluncurkan Demi Tekan Angka Stunting Jawa Tengah
"Itu beras dari seorang pengusaha, dari Palembang," kata Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang Zulkifli Rasyid, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/2/2023).
Zulkifli mengatakan kunjungan Syahrul tersebut telah dipersiapkan oleh seorang pengusaha untuk menunjukkan bahwa stok beras aman. Padahal, kata dia, faktanya stok beras nasional sedang seret.
"Saya harap menteri jangan membuat pencitraan di saat beras kurang," kata Zulkifli.
Seharusnya, kata Zulkifli, seorang pejabat mesti turun ke banyak lapangan mendengarkan dari para petani agar mengetahui fakta sesungguhnya. Di lapangan, kata Zulkifli, banyak petani gagal panen karena beberapa faktor.
"Petani di beberapa daerah gagal panen karena banjir," ujarnya.
Baca juga: Jokowi Rapat Masalah Beras dan Kehutanan, Dua Menteri Asal NasDem Tak Muncul di Istana
Baca juga: Hadiri Perayaan Satu Abad NU, Ganjar Pranowo Disambut Meriah Warga Nahdliyin
Selain karena banjir, panen raya tahun ini juga berkurang. Menurut Zulkifli, stok beras nasional kurang karena panen tahun ini tidak maksimal lantaran efek dari kelangkaan pupuk.
"Kan kita tahu pupuk langka, harganya jadi tinggi juga. Petani kesusahan mendapatkan pupuk wong mahal," kata dia.
Karena berbagai faktor itu, kata Zulkifli, membuat kelangkaan beras. "Kenapa saya bilang langka karena harganya Rp 11.700 per kilogram.
Jauh di atas harga eceran tertinggi beras medium sebesar Rp 9.450," katanya.
"Kalau enggak langka, enggak mungkin segitu harganya. Itu kan logika ekonomi, logika pasar," tambahnya.
Kurangi Ketergantungan Pupuk Subsidi, Petani Milenial Bali Terapkan Pupuk Organik untuk Pertanian |
![]() |
---|
Kementerian Pertanian Usulkan Beri Dua Tanda Kehormatan ke Ganjar, Apresiasi Kinerja |
![]() |
---|
Ini Langkah Pupuk Indonesia Niaga dalam Menyiapkan Ketersediaan Pupuk Petani Pada Tahun 2023 |
![]() |
---|
VIDEO Presiden PKS Bicara Kemungkinan Anies Baswedan-Sandiaga Uno Berduet Jadi Capres-Cawapres 2024 |
![]() |
---|
Sandiaga Uno Tetapkan Tegalsawah Karawang Jadi Jadesta Nasional, Ingin Ciptakan Petani Melinial |
![]() |
---|