Ramadan

Jelang Puasa Ramadan 2023, Ini Syarat dan Rukun yang Wajib Diketahui

Jelang puasa Ramadan 2023, berikut ini syarat puasa dan rukun yang perlu diketahui. 

Dok. Shutterstock
Ilustrasi - Syarat dan Rukun Puasa Ramadan 2023/1444H 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Jelang puasa Ramadan 2023, berikut ini syarat puasa dan rukun yang perlu diketahui. 

Jika melihat kalender hijriah maka puasa Ramadhan 1444 Hijriah tinggal 46 hari lagi, jika memang jatuh pada tanggal 23 Maret 2023. 

Menyambut bulan Ramadhan, umat muslim umumnya akan mempersiapkan mental untuk beribadah puasa sebulan penuh.

Sebelum menjalankannya, tak ada salahnya kita kembali mengingat syarat-syarat puasa dan rukun puasa.

Karena tentunya untuk menjalan puasa Ramadhan tidak sembarangan.

Baca juga: Berapa Hari Lagi Puasa Ramadan 2023 Dilaksanakan? Dilengkapi Manfaat Puasa

Terdapat beberapa syarat dan rukun puasa yang harus terpenuhi menurut syariat Islam.

Lalu, apa saja syarat puasa dan rukun puasa Ramadhan tersebut? 

Berikut ini Tribunjabar.id rangkum beberapa syarat puasa dan rukun puasa Ramadhan, dilansir dari muslim.or.id.

Untuk melaksanakan puasa Ramadhan, terdapat syarat wajib dan syarat sah menunuaikan puasa.

Syarat Wajib Puasa

 - Beragama Islam dan menyembah Allah SWT

- Berakal sehat dan waras

- Keadaan rohani dan jasmani sehat

- Sudah baligh atau sudah cukup umur

- Bukan termasuk musafir yang sedang melakukan perjalanan jauh

- Memiliki kesanggupan melaksanakan puasa

- Mengetahui akan wajib puasa Ramadhan

Baca juga: Jadwal Imsakiyah Puasa Ramadan 1444H/2023 di Jakarta dan Dilengkapi Waktu Shalat

Syarat sah puasa Ramadan

Syarat menunaikan puasa ini artinya ketika mendapati waktu tertentu, maka ia dikenakan kewajiban puasa.

Syarat yang dimaksud di antaranya:

1. Sehat, tidak dalam keadaan sakit.

2. Menetap, tidak dalam keadaan bersafar.

Dalil syarat ini sebagaimana terkandung dalam firman Allah SWT,

وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ

“Dan barangsiapa yang dalam keadaan sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain” (QS. Al Baqarah: 185).

Syarat ini termasuk dalam syarat wajib menunaikan puasa dan bukan syarat sahnya puasa dan bukan syarat wajibnya qadha puasa.

Karenanya syarat wajib menunaikan puasa bisa gugur pada orang yang sakit dan orang yang bersafar.

Namun, mereka mengqadha sesuai hari yang ditinggalkan sebagaimana berdasarkan kesepakatan para ulama.

Namun jika mereka tetap berpuasa dalam keadaan demikian, puasa mereka tetap sah.

Baca juga: Kapan Batas Bayar Utang Puasa Ramadhan? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

3. Dalam keadaan suci dari haid dan nifas.

Dalilnya adalah hadis dari Mu’adzah, ia pernah bertanya pada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. Hadits tersebut adalah,

عَنْ مُعَاذَةَ قَالَتْ سَأَلْتُ عَائِشَةَ فَقُلْتُ مَا بَالُ الْحَائِضِ تَقْضِى الصَّوْمَ وَلاَ تَقْضِى الصَّلاَةَ فَقَالَتْ أَحَرُورِيَّةٌ أَنْتِ قُلْتُ لَسْتُ بِحَرُورِيَّةٍ وَلَكِنِّى أَسْأَلُ. قَالَتْ كَانَ يُصِيبُنَا ذَلِكَ فَنُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّوْمِ وَلاَ نُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّلاَةِ.

Dari Mu’adzah dia berkata, “Saya bertanya kepada Aisyah seraya berkata, ‘Kenapa gerangan wanita yang haid mengqadha’ puasa dan tidak mengqadha’ shalat?’

Maka Aisyah menjawab, ‘Apakah kamu dari golongan Haruriyah? ‘ Aku menjawab, ‘Aku bukan Haruriyah, akan tetapi aku hanya bertanya.’

Dia menjawab, ‘Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk mengqadha’ puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha’ shalat’.”

Berdasarkan kesepakatan para ulama pula, wanita yang dalam keadaan haid dan nifas tidak wajib puasa dan wajib mengqadha puasanya.

Rukun Puasa Ramadhan

1. Islam

Rukun puasa untuk melaksanakan puasa tentu saja beragama Islam.

Sebagaimana pula puasa merupakan termasuk dalam rukun Islam.

2. Berniat

Pada dasarnya berniat puasa merupakan syarat sah puasa.

Namun wajib karena puasa adalah ibadah sedangkan ibadah tidaklah sah kecuali dengan niat sebagaimana ibadah yang lain.

Dalil dari hal ini adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ

“Sesungguhnya setiap amal itu tergantung dari niatnya.”

Berbeda dengan puasa sunah, puasa Ramadhan diwajibkan berniat sebelum fajar.

Hukum ini diambil berdasarkan dalil hadis Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma dari Hafshoh –istri
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam-, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ لَمْ يُجْمِعِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلاَ صِيَامَ لَهُ

“Barangsiapa siapa yang tidak berniat sebelum fajar, maka puasanya tidak sah.”

Namun, perlu jadi catata, syarat ini adalah syarat wajib puasa Ramadhan menurut ulama mazhan Malili, Salafiah dan Hambali.

Ada juga beberapa hadis yang menyatakan membaca niat dan doa dapat dilakukan malam harinya sebelum tidur.

3. Menahan dan mengontrol diri

Sebagaimana pengertiannya puasa artinya umat muslim menahan dan mengontrol diri dari segala hawa nafsu.

Seperti hawa nafsu makan, minum, melakukan kegiatan seksual dan hal-hal lainnya yang membatalkan puasa.

Demikian itulah beberapa syarat dan rukun puasa Ramadhan sesuai syariat Islam.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Inilah Syarat-syarat dan Rukun Puasa Ramadhan, Termasuk Syarat Sah Menunuaikan Puasa, Wajib Berniat

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved