Hari Pers Nasional

Bang Wiwik Dorong Gerakan Cetak Sawah Mandiri di Serdang Bedagai, Penghasil Beras Utama di Sumut

Darma Wijaya menghidupkan lagi program “Gerakan Cetak Sawah Mandiri” yang sudah direncanakan sejak tahun 2016 di

Editor: Lucky Oktaviano
Dok AK PWI/Malik
Bupati Serdang Bedagai H. Darma Wijaya (tengah, baju hijau) berfoto bersama Tim Juri Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2023 yakni Agus Dermawan T, Yusuf Susilo Hartono, , Nungki Kusumastuti, Atal S.Depari, dan Ninok Leksono. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Bupati Serdang Bedagai H. Darma Wijaya tak mau Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Utara, yang kini dipimpinnya, sampai kekurangan pangan. Yang ia inginkan wilayahnya justru harus surplus beras.

Apalagi Presiden RI H. Joko Widodo di banyak kesempatan meminta daerah untuk terus menggenjot luas area tanaman padi.

Permintaan Presiden itu makin menguatkan Bupati Darma Wijaya mengembangkan persawahan di Kabupaten Serdang Bedagai.

Saat menjadi orang pertama di Serdang Bedagai, Darma Wijaya menghidupkan lagi program “Gerakan Cetak Sawah Mandiri” yang sudah direncanakan sejak tahun 2016 namun belum berjalan dengan baik.

Bang Wiwik, begitu Darma Wijaya biasa disapa, menggulirkan Gerakan Cetak Sawah Mandiri tidak bersifat “top down”, tetapi dilakukan secara gotong royong.

“Masyarakat petani tidak hanya mengandalkan peran pemerintah daerah, namun juga bersama-sama secara swadaya menyukseskan Gerakan Cetak Sawah Mandiri,” jelas Bang Wiwik di depan Tim Juri Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2023, di Jakarta, belum lama ini.

Tim Juri tersebut diketuai oleh wartawan senior Yusuf Susilo Hartono dengan anggota Ketua PWI Pusat Atas S. Depari, Dr. Ninok Leksono, Dr. Nungki Kusumastuti, dan kritikus seni rupa Agus Dermawan T.

Mengenakan busana adat Melayu, Bang Wiwik tak lupa membawa beras organik dalam karung plastik untuk diperlihatkan kepada Tim Juri guna membuktikan program Gerakan Cetak Sawah Mandiri telah membawa hasil.

Tujuan Gerakan Cetak Sawah Mandiri itu antara lain memang mau meningkatkan peran aktif masyarakat secara perseorangan maupun kelompok dalam mengelola usaha taninya dan menambah luas lahan sawah.

Ia mengungkapkan di depan tim juri bahwa programnya telah memberi hasil yang memuaskan. “Sekarang sudah ada ketersediaan stok pangan dan kesiapan saat menghadapi bencana,” ujar Bang Wiwik dengan bangga.

Meminimalisasi stunting

Gerakan ini juga menyasar penanaman varietas padi unggul, yaitu Inpari IR Nutri Zinc. Varietas Inpari IR Nutri Zinc ini diproyeksikan sebagai bahan pangan untuk meminimalisasi stunting karena kandungan gizinya.

Padi itu mengandung Zinc sebanyak 6 persen lebih tinggi dari pada varietas padi lainnya sehingga sangat baik bagi bayi. “Beras merupakan salah satu pangan yang memiliki kandungan gizi yang baik bagi makanan pengganti ASI untuk bayi,” ujarnya.

Persoalan memang muncul kemudian berkaitan dengan melimpahnya panen padi, termasuk padi organik. Siapa yang harus membelinya?

Halaman
12
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved