Kesehatan
Harapan Hidup Pasien Kanker Anak di Negara Berkembang Hanya 20 Persen, Pasien Terlambat Datang ke RS
Angka harapan hidup pasien kanker anak pada negara berkembang yang hanya sekitar 20 persen karena memilih ke alternatif dulu.
Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Mochamad Dipa Anggara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan ada 1.000 anak didiagnosa kanker setiap hari. Setiap tahun, ada 400 ribu anak hingga remaja (0-19 tahun) mengidap penyakit tersebut.
Ketua UKK Hematologi - Onkologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Teny Tjitra Sari mengatakan, dari jumlah tersebut, insidensi kanker pada anak di negara Asia (termasuk Indonesia) tergolong tinggi.
Jumlah insidensi di Asia yakni 143.053 kasus, Afrika 62.776 kasus, Amerika 45.244 kasus, Eropa 26.467 kasus, dan Australia 1.879 kasus.
“Yang paling banyak memang di negara yang low middle income,” ujar Teny saat media briefing virtual tentang kanker pada anak, Sabtu (4/2/2023).
Selain jumlah angka penderita kanker anak yang tinggi, hal yang perlu diperhatikan pada kasus kanker anak yakni kualitas serta harapan hidup ke depan.
Teny mengatakan, di negara berkembang seperti Indonesia, harapan hidup pengidap kanker masih rendah hanya 20 persen, sementara di banyak negara maju sudah 80 persen.
“Kalau pada negara yang kuat pendapatannya, seperti di Amerika Serikat 80 persen mereka bisa bertahan dan mendapatkan layanan kesehatan dengan baik,” sebutnya.
Menurut Teny, angka harapan hidup pasien kanker anak pada negara berkembang yang hanya sekitar 20 persen karena memilih ke alternatif dulu.
Pasien terlambat datang ke RS
Oleh karena itu, mayoritas pasien kanker di Indonesia datang ke pusat kesehatan atau rumah sakit (RS) dalam keadaan yang sudah terlambat atau sudah mengalami stadium lanjut.
"Kalau tidak berhasil, yang kebanyakan adalah tidak berhasil, kemudian baru datangnya dengan stadium yang lebih lanjut ke pusat kesehatan. Mayoritas, 50 persen-60 persen itu datangnya terlambat,” ungkap Teny
Ia menceritakan, bahwa ada pasien Teny menceritakan, ada seorang anak yang menderita tumor di kaki, tetapi hanya diobati oleh air putih.
Ketika kondisinya sudah semakin parah, baru kemudian anak tersebut dibawa ke pusat kesehatan.
Tidak sedikit juga orang tua yang hanya memberikan obat-obatan herbal untuk kesembuhan anaknya.
"Obat herbal ini kan sebenarnya belum ada bukti klinis, jadi kami memang tidak pakai obat-obat herbal untuk kanker. Bisa dibayangkan, kanker itu kan penyakit yang berat, masa kita berikan obat yang belum jelas," kata Teny.
Ada beberapa gejala umum kanker anak yang perlu diwaspadai, yaitu penurunan berat badan terus menerus tanpa sebab; nyeri kepala dengan atau tanpa muntah; bengkak yang membesar dan nyeri yang menetap pada sendi, punggung atau kaki; benjolan atau massa pada perut, kepala, leher, dada, atau panggul; serta memar, ruam atau peradangan yang berlebihan.
"Kalau menemukan gejala-gelaja ini, harus segera diperiksa ke dokter,” ujar Teny.
pasien kanker anak
Kanker Anak
Ketua UKK Hematologi - Onkologi Ikatan Dokter Anak
angka harapan hidup pasien kanker anak
Musim Pancaroba Segera Tiba Jangan Lupa Jaga Imun Dengan Vitamin C |
![]() |
---|
Prodia Rilis Aplikasi U by Prodia, Bisa Pantau Tingkat Hipertensi dan Kadar Diabetes |
![]() |
---|
Ini Perhatian untuk Mamah Muda, Salah Pilih Popok Akibatkan Ruam di Kulit, Ini Kata CEO MAKUKU |
![]() |
---|
Prodia dan Indonesia Rare Disorders Beri Pemeriksaan Gratis Genetik Bagi 250 Odalangka |
![]() |
---|
Teknologi Terkini Penanganan Kanker dari RS KPJ Damansara Malaysia, Ini Penjelasannya |
![]() |
---|