Berita Video

VIDEO Perjuangan Warta Kusuma, Cedera sejak Pra Piala Dunia 1986 hingga Hari Ini Masih Bisa Melatih

cederanya itu bermula saat dirinya melakukan screening bola. Saat itu, ia tutup badan dan mengambil bola dari kiri kemudian ke kaki tumpu.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Ahmad Sabran

WARTAKOTALIVE.COM, SENEN — Sambil memegangi lututnya yang sudah tak sekokoh dulu, Warta Kusuma (61) mantan pemain Tim Garuda Indonesia yang pernah berjaya pada tahun 1980-an, membagikan perjuangannya kala mengalami cedera permanen hingga hari ini.

Pasalnya, Warta tak lagi dapat bermain sepak bola sejak tahun 1987. Saat itu, dirinya masih bermain di pra Piala Dunia 1986.

"Saya posisinya di center back, kalau di Filanesia itu antara nomor 3 atau nomor 4 posisinya," ujar Warta saat ditemui Wartakotalive.com di Kantor PMI DKI Jakarta, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (18/1/2023).

"Waktu itu di Warna Agung saya cedera, sampai tahun 1985, pra Piala Dunia. Waktu itu saya jadi juara Sub Grup, tinggal ketemu Korea Selatan aja, kami kalah. Enggak masuk, karena kebetulan dari Asia yang diambil satu saja," imbuhnya.

Warta menceritakan, cederanya itu bermula saat dirinya melakukan screening bola. Saat itu, ia tutup badan dan mengambil bola dari kiri kemudian ke kaki tumpu.

Gerakan tersebut membuatnya jatuh dan mengalami cedera.

"Biasanya itu ada semprot-semprot segala macam gitu, akhirnya bisa tuh main lagi, begitu main ada pembekakkan, jadi harus stop dan operasi," kata Warta mengenang masa itu.

Tak beberapa lama jelang operasi, Warta mengatakan jika dirinya sempat bermain bola lagi. Bahkan, pihak Warta Agung menyedialan rumah untuk dikontrakkan olehnya di sekitar Rumah Sakit (RS) tempat Warta menjalani fisioterapi dan operasi.

Namun sayang, rupanya Warta mengalami kejadian yang tak menyenangkan. Cederanya kembali kambuh dan makin parah.

Akhirnya, Warta memutuskan untuk menggantungkan mimpinya sebagai pemain sepak bola dan beralih profesi sebagai pelatih, di samping dirinya menjalani pengobatan.

"Ya saya terus menjalani pengobatan, sampai salat juga duduk tasyahud enggak bisa, sakit," kata Warta.

"Termasuk juga saat melatih, itu kadang-kadang terasa sakitnya. Mangkanya saya kadang-kadang pilih asisten yang bisa ngasih contoh," lanjut dia.

Warta melanjutkan, saat cedera itu terjadi, ia terpaksa harus memakai tongkat selama tiga bulan lamanya, termasuk saat menjadi pelatih di Bekasi.

Memang diakuinya, saat itu ada wacana jika dirinya akan diobati di Amerika dan semua biayanya ditanggung oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved