Berita Nasional

Baliho Erick Thohir Jelang 1 Abad NU Diprotes Gus Salam, Sekjen LPES: Pak Erick Ketua Panitia

Baliho tersebut dipasang oleh masyarakat Jawa Timur yang mengapresiasi kinerja Erick Thohir selama ini sebagai pembantu

Editor: Feryanto Hadi
Ist
Baliho bergambar Erick Thohir dengan latar acara NU mendapatkan protes 

"Tolong jangan jadikan resepsi satu abad NU yang sakral ini sebagai 'papan iklan' untuk BUMN dan menterinya. Kami warga NU merasa tersinggung," jelasnya.

Baca juga: Banyak Masyarakat Sesat Pikir soal Identitas Politik dan Politik Identitas, Begini Penjelasan MUI

Gus Yahya ingatkan capres tak bawa-bawa NU

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menegaskan, NU tidak boleh dijadikan identitas untuk menggalang dukungan politik.

Ia mengatakan, sosok yang ingin maju dalam kontestasi politik sebaiknya tidak menggunakan identitas NU.

"Siapapun yang hendak maju, yang hendak menawarkan diri sebagai calon apa pun, hendaknya didasarkan pada prestasinya, kredibilitasnya sendiri, track recordnya sendiri."

"Tidak didasarkan pada klaim-klaim identitas," ujar Gus Yahya di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu (1/2/2023).

Gus Yahya menegaskan, NU tidak akan mengusung calon presiden maupun wakil presiden. Menurut Gus Yahya, NU tidak boleh dijadikan alat politik oleh siapapun.

"Maka saya sampaikan, tidak akan ada calon presiden dan calon wakil presiden atas nama NU."

Baca juga: Dua Menteri Asal NasDem Absen Rapat Internal, Jokowi: Mungkin Pas ke Luar Kota

"Karena NU tidak boleh diperalat sebagai senjata politik untuk mengumpulkan dukungan."

"Tidak boleh ada orang berusaha menutupi kekurangannya hanya dengan mengklaim NU sebagai basisnya, semua harus berdasarkan pada kapasitas masing-masing," tegas Gus Yahya.

Dukungan yang diberikan kepada salah satu kandidat dalam kontestasi politik, kata Gus Yahya, tidak mengatasnamakan PBNU.

Baca juga: Diisukan Komplain Surya Paloh karena Capreskan Anies, Jokowi: Itu Urusan Partai, Dikit-dikit Istana

"Ya dukungan tapi tidak atas nama lembaga. NU sebagai organisasi sebagai institusi tidak boleh digunakan untuk dukung mendukung dan kegiatan politik apa pun," papar Gus Yahya.

Penentuan pemilihan seorang kandidat, menurut Gus Yahya, harus dilihat dari rekam jejak dan kemampuannya. 

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved