Pemerkosaan

Korban Pemerkosaan yang Diviralkan Mantan Pacar Kerap Merintih dan Ketakutan Setiap Malam

YO (19) korban pemerkosaan yang diviralkan oleh mantan pacarnya sendiri kini kondisinya depresi di mana kerap merintih dan ketakutan setiap malam.

Tribun Jabar
YO (19) korban pemerkosaan yang diviralkan oleh mantan pacarnya sendiri di Kalideres, Jakarta Barat kini kondisinya depresi di mana kerap merintih dan ketakutan setiap malam. 

WARTAKOTALIVE.COM, TAMBORA - Wajah S (52) menyendu kala memasuki pintu rumahnya yang rendah dengan sedikit menunduk. Perempuan berambut pendek itu lantas duduk lesehan di lantai rumahnya yang masih berlapis semen.

Langit-langit rumahnya yang hampir ambrol, serta tembok yang cat-catnya sudah terkopek lantaran termakan usia, seolah jadi saksi tangisan YO (19) di pangkuan ibunya, usai kejadian pemerkosaan yang diviralkan di media sosial.

S tak menyangka, putri kesayangannya itu mendapat perlakuan keji dari mantan pacarnya sendiri, yang semula ia kenal sebagai pribadi yang sopan.

Dengan suara yang bergetar, Suheryati menceritakan awal mula ketika ia mendapatkan kabar jika putrinya dianiaya dan diperkosa secara brutal oleh SAM (23) di sebuah kantor ekspedisi, Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (14/1/2023) lalu.

Menurut S, hari itu YO pulang tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Ia langsung masuk ke kamar dan mengunci diri di dalamnya.

Dirinya sempat berupaya mengajak YO untuk berbincang, namun putrinya itu tak memberikan jawaban apapun.

Baca juga: Pelaku Pemerkosaan Mantan Pacar di Tambora Ditangkap, Alasannya Kesal Punya Kekasih Baru

"Dia pulang langsung masuk kamar, saya panggil juga enggak mau keluar, sampai saya bilang gini, 'Sini ngobrol sama mama', enggak mau dia, di dalam aja udah," ujar S ditemui Wartakotalive.com di rumahnya, kawasan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. 

"Selama itu, dia enggak mau tatap muka sama saya. Namanya orang tua kan dari masih bayi takut anak itu kenapa-kenapa, tapi dia enggak mau cerita, (kayaknya) dia tahu mamanya keras, kalau misalnya dapat aduan begitu langsung jalan (melapor)," imbuhnya.  

Kendati begitu, sebagai seorang ibu angkat, dirinya merasa memiliki tanggung jawab atas anak yang telah dirawat dan disayanginya sejak bayi.

Hingga akhirnya dua hari kemudian, kakak YO menyampaikan informasi jika sang adik mendapatkan penganiayaan.

"Abangnya itu marah, 'Wo, itu anaknya dipukulin diam saja?', saya bingung, saya tanya lagi, 'Dipukulin gimana?', dia jawab, 'Itu lehernya begitu'," ujar S memeragakan percakapan antar keduanya.

Rupanya, sebelumnya S mengetahui ada bekas cakaran di leher anaknya. Namun dari pengakuan YO, ia mendapat cakaran tersebut dari keponakannya yang berusia empat tahun. Sehingga S tak ambil pusing.

Baca juga: Pemerkosaan Pekerja Ekspedisi Diviralkan, Pengamat Beberkan Dampak Psikis Korban Kekerasan Seksual

Namun, kakak YO meminta agar ia memeriksanya lagi. 

Akhirnya, dirinya pun masuk ke kamar YO dan mengecek lehernya lagi. Benar saja, bekas cakaran di lehernya itu tak biasa dan tak mungkin dilakukan oleh anak kecil.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved