Kesehatan

Berikut Ciri dan Lima Pilar Manajemen Tata Laksana Diabetes Pada Anak yang Perlu Diperhatikan

Berikut ciri-ciri dan lima pilar manajemen tata laksana dibetes melitus pada anak.

dok. Freepik.com
Ilustrasi pengukuran gula darah. 

Selain itu, anak yang terdeteksi mengidap diabetes melitus tipe 2 juga kerap memunculkan tanda-tanda fisik terutama di bagian ketiaknya.

"Kalau anak terkena diabetes melitus tipe 2 biasanya tanda-tandanya akan ada lapisan kulit hitam di bagian tengkuk kulitnya. Biasanya kalau orang tua yang tidak tahu sering disangka daki. Namun ketika digosok tidak hilang. Kalau ada tanda itu, orang tua harus waspada," ujar dr Faizi.

Dr Faizi menjelaskan bila memang anak sudah mengidap penyakit diabetes melitus maka langkah yang harus diambil adalah dengan rutin mengkonsumsi insulin.

"Ini yang harus dikonsumsi anak tersebut sepanjang hidupnya untuk menstabilkan kadar gula yang baik untuk tubuh. Sehingga untuk mencegahnya, orang tua harus menyeimbangkan asupan makanan pada anak agar tidak terinfeksi penyakit diabetes ini," ungkapnya.

Lima pilar manajemen tata laksana

Dr Faizi menjelaskan, bahwa ada lima pilar dalam manajemen tata laksana untuk anak yang mengidap diabetes melitus tipe 1.

Pertama adalah pemberian insulin. Adapun pemberian insulin harus dilakukan minimal empat kali suntikan per hari.

“Pemberian insulin itu tidak disuntik sekali, tapi setiap makan, mau makan diberi suntikan, menjelang tidur juga diberi suntikan insulin, minimal 4 kali suntikan insulin dalam sehari. Kalau dia makan bolak balik harus disuntik lagi,” ungkapnya.

Kedua, adalah pengaturan makanan yang boleh dan tidak. “Mau nambah kalori atau mengurangi kalori itu juga diatur,” ucap dr Faizi.

Ketiga adalah pemeriksaan gula darah secara rutin. Dr Faizi menyarankan bagi anak-anak yang mengidap diabetes melitus tipe 1 direkomendasikan idealnya 7-10 kali dalam sehari

“Idealnya, sebelum makan utama, Jadi kalau tiga kali makan utama, berarti enam kali, lalu sebelum tidur.Jadi wajib tujuh kali idealnya,” ungkapnya.

Pilar keempat adalah aktifitas fisik, yakni olahraga.

Pilar kelima adalah pendidikan berkelanjutan. Tidak hanya pasiennya yang dididik tapi juga keluarga pasien, tujuannya adalah mendapatkan kendali metabolik yang baik, kemudian mencegah komplikasi akut dan jangka panjang, dan perbaikan psikologi pasien dan keluarga pasien.

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved