Pandemi Virus Corona

Presiden Jokowi Buka Rahasia, Semedi Tiga Hari sebelum Putuskan Lockdown saat Pandemi Virus Corona

Presiden Jokowi ternyata menyimpan rahasia, dan baru diungkap sekarang, yakni soal lockdown saat pandemi virus corona.

Editor: Valentino Verry
Tangkapan video youtube sekretariat presiden
Presiden Jokowi mengungkapkan cukup sulit baginya saat memutuskan lockdown atau tidak ketika pandemi virus corona. Menurutnya, dia harus semedi tiga hari guna mengambil keputusan yang tepat. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan sesuatu yang sudah lama disimpan.

Yakni, orang nomor satu di republik ini mengaku pernah mengalami kebingungan saat ada pilihan lockdown atau tidak.

Seperti diketahui, pada 2020 hingga 2022 Indonesia juga dunia dilanda pandemi virus corona.

Saat itu PPKM diterapkan untuk mengendalikan virus covid-19 yang merajalela.

Karena itu pemerintahan seluruh dunia menerapkan lockdown, termasuk Indonesia.

Kebijakan lockdown tentu berdampak buruk bagi perekonomian nasional sebuah negara.

Nah, untuk mengambil keputusan lockdown ini, kata Jokowi, dia sempat bermeditasi selama tiga hari berturut-turut.

Sebab, kata Jokowi, beragam desakan untuk menerapkan sistem lockdown saat pandemi Covid-19 membuatnya sulit mengambil keputusan.

Pasalnya, selama dia menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, Jokowi mengaku belum memiliki pengalaman untuk menghadapi situasi pandemi Covid-19 yang terjadi bahkan di seluruh dunia.

Baca juga: Emak-emak Pulau Lancang Budidaya Rumput Laut, Tiga Tahun Vakum Akibat Pandemi Virus Corona

"Saya semedi tiga hari, memutuskan lockdown atau tidak. Karena tak punya pengalaman semuanya mengenai itu," kata Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Transisi Penanganan Covid-19 di Kantor Kementerian Keuangan, Jumat (27/1/2023).

Kemudian, Presiden Jokowi memilih untuk tidak melakukan lockdown usai bermeditasi selama tiga hari itu. Sebab kata dia, penatapan lockdown dinilai mampu menimbulkan kerusuhan terhadap masyarakat.

Artinya, perekonomian masyarakat bakal terasa sulit lantaran akses mencari nafkah sangat minim bahkan tidak ada celah.

"Saat itu, misalnya kita putuskan lockdown hitungan saya dalam dua atau tiga minggu, rakyat tak memiliki peluang kecil mencari nafkah, semua ditutup," tegas Presiden Jokowi.

Baca juga: Dampak Pandemi Virus Corona, Angka Perceraian di Karawang Melonjak dalam Tiga Tahun

"Negara tak bisa memberi bantuan kepada rakyat. Apa yang terjadi? Rakyat pasti rusuh," sambungnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved