Berita Nasional

Harga Beras Masih Mahal Meski Diguyur Impor, Firli Bahuri Diminta Usut Kemungkinan Permainan Mafia

Ketua KPK Firli Bahuri diminta agar turun tangan mengungkap dugaan permainan mafia di balik fenomena kenaikan tersebut. 

Editor: Feryanto Hadi
YouTube@Sekteratriat Presiden
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri diminta mengusut kemungkinan adanya mafia beras 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Harga beras yang masih mahal membuat sejumlah perempuan di Mataram, Nusa Tenggara Barat menggelar aksi.

Mereka melakukan protes atas kenaikan harga beras justru di saat pemerintah memutuskan untuk menngimpor beras.

Mereka mengaku resah harga beras terus melonjak di tengah mahalnya sejumlah kebutuhan pokok. Terlebih mereka juga mendengar kenaikan itu ditengarai ada kaitannya dengan permainan para mafia. 

“Apa negara sudah kalah dengan mafia? Tolonglah KPK turun tangan, tangkap siapa saja mafianya,” kata koordinator aksi Siti Halimah saat menggelar aksi, disampaikan melalui keterangan tertulisnya, Jumat (27/1/2023) 

Dia menjelaskan, kenaikan harga berlaku pada semua jenis beras.

Baca juga: DPR Desak Pemerintah Audit Gudang Produsen Buntut Harga Beras Tak Turun Meski Sudah Impor

Dia mencontohkan, pekan lalu beras medium masih di harga Rp.11.000 per kilogram dan beras premium Rp.12.000.

Namun kini, imbuhnya, beras medium sudah di atas Rp.12.000 dan premium Rp.13.000. 

“Padahal tiga minggu lalu saya beli beras medium masih 10 ribu, berarti sudah tiga kali naik kan,” ungkapnya dengan nada heran. 

Ia merasa kenaikan yang begitu cepat itu tak mungkin diakibatkan oleh persoalan produksi atau distribusi semata. Sebab faktanya, pemerintah setempat menyebut stok beras di NTB masih cukup bahkan surplus. 

Sejumlah perempuan di Mataram, Nusa Tenggara Barat menggelar aksi memprotes mahalnya harga beras
Sejumlah perempuan di Mataram, Nusa Tenggara Barat menggelar aksi memprotes mahalnya harga beras (Ist)

Pihaknya juga mengetahui pemerintah gencar melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga.

“Katanya sudah diguyur impor tapi kok masih naik,” imbuh Halimah.

Sementara Adiba Humairoh  menambahkan, pemerintah mesti bertindak cepat mengendalikan harga.

Apalagi saat ini harga beberapa kebutuhan pokok seperti cabai, bawang merah, dan telur juga mahal sehingga menambah beban hidup warga. 

Baca juga: Firli Bahuri: Lukas Enembe Contoh Pejabat Publik Ugal-ugalan

Secara khusus, ia minta Ketua KPK Firli Bahuri agar turun tangan mengungkap dugaan permainan mafia di balik fenomena kenaikan tersebut. 

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved