Dua Anak di Jakarta Timur Tewas Akibat KDRT, Pemerintah Diminta Blusukan Pentingnya Parenting
Komnas PA mendesak pemerintah melakukan blusukan pentingnya parenting kepada masyarakat menyusul ada dua anak tewas di Jakarta Timur akibat kasus KDRT
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Junianto Hamonangan
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) berharap jajaran Pemerintah dapat melakukan blusukan dan sosialisasi parenting kepada masyarakat, terkhusus kepada pihak keluarga korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Menurut Ketua umum Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, hal itu penting dilakukan, sebab bertujuan untuk antisipasi kasus serupa terjadi kembali.
"Kita langsung menyampaikan ini ke Polres Jakarta Timur dan Wali Kota Jakarta Timur, bagaimana program beliau dianjurkan untuk bertemu dengan blusukan," kata Arist, saat dihubungi Wartakotalive.com, Jumat (27/1/2023).
Tidak hanya itu, elemen tingkatan RT maupun RW juga diharuskan untuk memperhatikan serupa.
"Saya kira harus dan ini merupakan momentum memasuki tahun 2023 karena ada kejahatan terhadap anak yang mengakibatkan anak meninggal dunia jadi itu harus butuh perhatian," tuturnya.
Baca juga: Tim SAR Kerahkan Helikopter untuk Pencarian Korban Tenggelam KM Rukun Jaya di Laut Jawa
Berkaca dari hal itu, Komnas Anak segera melakukan Theraphy Psycho Sosial terhadap keluarga korban dari anak yang di KDRT hingga tewas di dua wilayah Jakarta Timur.
Menurut Arist terapi tersebut perlu dilakukan guna menjadikan bentuk perhatian terhadap situasi tidak mengenakan menimpa keluarga korban.
Mengingat, Komnas Anak pun kerap melakukan hal serupa terhadap wilayah lain yang terdampak.
"Melakukan trauma terapi atau Pscho Sosial Theraphy kita harus lakukan sesegera mungkin," ujarnya.
Arist juga merasa prihatin, sebab peristiwa tersebut tidak sepatutnya terjadi, dan pentingnya perhatian secara langsung dari jajaran Pemerintah, baik tingkat Kota maupun Provinsi untuk memperhatikan hal tersebut.
Baca juga: Perkara Air di Rumah Dinas Mati, Bripka Samsul Dihajar Kapolres, Kapolda NTT: Itu Cuma Salah Paham
Bergerak di ranah pekerjaan yang sesuai, jajaran Komnas Perlindungan Anak kini kerap rutin melakukan blusukan ke setiap daerah atau wilayah rawan terjadi KDRT untuk memberikan edukasi.
"Ya edukasi kita berikan baik edukasi bagaimana cara mendidik anak atau parenting skill," jelasnya.
Berdasarkan pernyataan tersebut, Arist menegaskan DKI Jakarta tidak layak dinobatkan sebagai kota ramah anak.
"Sudah lama saya katakan, bahwa ketika Gubernur Anis masih aktif, saya katakan bahwa Jakarta itu tidak layak menjadi julukan kota ramah anak yang diberikan penghargaan kepada Gubernur oleh pemerintah," imbuh Arist.
kasus KDRT
Kasus KDRT di Jakarta
Komnas Perlindungan Anak
kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait
Bareskrim Polri Tangani Kasus KDRT Politisi PKS Bukhori Yusuf, Ini Dua Versi yang Berkembang |
![]() |
---|
Lama tak Muncul karena Kasus KDRT, Lesti Kejora Sempat Nervous Tampil di Televisi Lagi |
![]() |
---|
Terbukti KDRT pada Venna Melinda, Kejari Kota Kediri Tuntut Ferry Irawan 1,5 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Pengacara Rahasiakan Alasan Shandy Aulia Gugat Cerai David Herbowo, Apa Betul Karena KDRT? |
![]() |
---|
Anggap Dakwaan JPU Tidak Memenuhi Syarat Formil dan Materil, Ferry Irawan Langsung Ajukan Eksepsi |
![]() |
---|