Sejarah Jakarta
Sejarah Jakarta, Sekarang Jadi Pusat Pemerintahan Jakarta Barat, Ini Asal Usul Kembangan
Kembangan menjadi salah satu kecamatan di Jakarta Barat. Otomatis wilayah Kembangan masuk dari bagian Sejarah Jakarta.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Desy Selviany
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kembangan menjadi salah satu kecamatan di Jakarta Barat. Otomatis wilayah Kembangan masuk dari bagian Sejarah Jakarta.
Pada sejarah Kembangan, kawasan ini dulunya masuk ke dalam Kecamatan Kebon Jeruk. Kemudian, pada tanggal 18 Desember 1990 Kembangan menjadi kecamatan baru di Jakarta.
Hal itu dikeluarkan dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 1990 yang mengatur pembentukan kecamatan baru di wilayah DKI Jakarta.
Saat ini kawasan Kembangan sendiri terkenal karena banyaknya pedagang tanaman hias. Selain itu, Kecamatan Kembangan juga kini menjadi pusat pemerintahan Kota Jakarta Barat.
Kantor Wali Kota Jakarta Barat sendiri terletak di wilayah Kelurahan Kembangan Selatan, Jalan Kembangan Raya, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.
Pada sejarah Kembangan, di wilayah itu juga dibangun perumahan termewah kedua di Jakarta bernama Taman Kebon Jeruk Intercon.
Kembangan memiliki enam kelurahan, di antaranya Kelurahan Joglo, Srengseng, Meruya Selatan, Meruya Utra, Kembangan Utara, dan Kembangan Selatan.
Wilayah Joglo dan Srengseng menjadi lokasi warga Betawi asli banyak tinggal. Bahkan, saking banyaknya warga Betawi, di wilayah itu kita bisa dengan mudah menemui kuliner Betawi seperti nasi uduk semur jengkol.
Pada sejarah Kembangan, seperti namanya saat ini, dulunya lokasi tersebut dikenal sebagai wilayah perkebunan.
Dalam buku “212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe,” yang ditulis Zaenuddin HM menjelaskan mengenai asal usul nama Kembangan yang terdapat dua versi.
Baca juga: Sejarah Jakarta, Asal Usul Rawa Buaya Benarkah Dulu Tempat Bermukim Buaya?
Versi Pertama, mengatakan Kembangan berasal dari keadaan alamnya yang pada masa lampau merupakan perkebunan kembang, atau bunga, seperti kembang mawar, kembang pihong, kembang melati, dan kembang anggrek
Penduduk utamanya adalah orang-orang Betawi yang umumnya bertani. Karena di situ banyak tumbuh pohon kembang, maka masyarakat menyebutnya Kembangan yang terbentuk dari kata Kembang-an.
Namun, pada versi kedua, dituliskan bahwa Kembangan berasal dari jenis atau gaya seni pencak silat Betawi yang menjadi tradisi di daerah tersebut.
Namanya kembangan pencak, yakni latihan tata gerak sebelum melakukan gerak-gerak silat berhadap dengan seorang lawan atau sajian pentas berupa peragaan gerak terdiri atas jurus pukul, langkah, kembangan atau ornamen dalam kesenian pencak silat.
Kembangan pencak mengandung nilai buda dan estetika gerak, sikap etika dan estetika yang berasal dari kebudayaan daerah asalnya.
Di daerah Jakata dan sekitarnya, kembangan pencak sebagai seni gerak terdapat di berbagai tari-tarian yang diiringi permainan rebana, misalnya rebana biang dan blenggo. Lantaran di daerah tersebut seni pencak silat berkembang pesat, sehingga diberi nama Kembangan.