Polisi Tembak Polisi

Bacakan Pleidoi, Ferdy Sambo Masih Kukuh Sebut Perintah 'Hajar' Bukan 'Tembak' Brigadir J

Ferdy Sambo yang membacakan pledoi bersikeras bahwa perintah dirinya kepada Bharada E bukan untuk menembak Brigadir J melainkan hanya menghajarnya.

Penulis: Nurmahadi | Editor: Junianto Hamonangan
Akun YouTube Kompas TV
Ferdy Sambo yang membacakan pledoi bersikeras bahwa perintah dirinya kepada Bharada E bukan untuk menembak Brigadir J melainkan hanya menghajarnya. 

WARTAKOTALIVE.COM, PASAR MINGGU - Ferdy Sambo bacakan nota pembelaan atau pleidoi atas tuntutan penjara seumur hidup dari Jaksa Penuntut Umum di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2023). 

Saat pembacaan pleidoi, terdakwa Ferdy Sambo masih kukuh sebut perintah hajar, bukan tembak Brigadir J.

Pengakuan itu disampaikan Sambo saat menjelaskan momen ketika melintas rumah dinas Duren Tiga 46 dan melihat Brigadir J di depan rumah.

Seketika itu juga, kemarahannya meluap atas pelecehan yang dialami Putri Candrawathi.

"Segera saya perintahkan ADC dan sopir menghentikan mobil yang saya tumpangi, masuk ke dalam rumah dan meminta Kuat Maruf yang kebetulan berada di sana untuk memanggil Ricky dan Yosua agar menemui saya," kata Ferdy Sambo. 

Baca juga: Seorang Sopir Truk Gas Elpiji Ditemukan Tewas di Gerbang Tol Sentul Utara 2 Bogor

Sambo mengakui, kala itu sedang dalam kondisi amarah yang memuncak. Ketika mengkonfirmasi kepada Brigadir J atas tindakan pelecehan. 

Namun jawaban mantan ajudannya itu dirasa lancang dan tak sesuai harapannya. 

"Namun Yosua menjawab dengan lancang, 'kurang ajar bagaimana komandan?' seolah tidak ada satu apapun yang terjadi, kesabaran dan akal pikiran saya pupus, entah apa yang ada dibenak saya saat itu," ujar Ferdy Sambo.

Kemudian, Sambo dalam pleidoinya tetap menyatakan jika kalimat yang diucapkan adalah 'Hajar'. 

Hal itu berbeda dengan keterangan dari Bharada E yang mengaku saat itu perintahnya adalah 'Tembak Chad'.

Baca juga: Bacakan Pledoi, Ferdy Sambo: Seolah Saya Penjahat Terbesar Sepanjang Sejarah Manusia

"Namun seketika itu juga terlontar dari mulut saya 'hajar Chad, kamu hajar Chad.' Richard lantas mengokang senjatanya dan menembak beberapa kali kearah Yosua, peluru Richard menembus tubuhnya, kemudian menyebabkan Yosua jatuh dan meninggal dunia," ucap Sambo.

Ferdy Sambo juga mengungkapkan, setelah Brigadir J terjatuh akibat tembakan dari Bharada E, dirinya langsung memerintahkan ajudan Prayogi segera memanggil ambulans guna memberikan pertolongan kepada Brigadir J.

"Saya begitu panik, namun harus segera memutuskan apa yang mesti dilakukan untuk mengatasi keadaan tersebut, terutama melindungi Richard Eliezer pascaterjadinya peristiwa penembakan," ungkap Sambo. (m41)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved