Terorisme

Teroris di Sleman yang Rakit 2 Bom, Akan Serang Polisi saat Imlek Sampai Pekan ke 3 Januari

Agus Wijayanto terduga teroris yang dibekuk Densus 88 di Sleman, Yogyakarta dengan 2 bom rakitan akan beraksi minggu ke 3 pekan ini

Akun YouTube Kompas TV
Penggeledahan rumah teroris Agus Wijayanto di Sleman, Yogyakarta, ditemukan 2 bom rakitan, Minggu (22/1/2023). Rencananya pemboman akan dilakukan mulai saat Imlek ini sepanjang Minggu ke 3 Januari 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap pelaku tindak pidana terorisme atas nama Agus Wijayanto (39) alias AW di Sleman, Yogyakarta, Minggu (22/1/2023).

Tim Densus 88 kemudian menggeledah rumah Agus Wijayanto di Jalan Pendowoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Dari sana diamankan dua bom rakitan yang siap diledakkan.

Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMi0 Islah Bahrawi mengungkapkan bahwa Agus Wijayanto merupakan residivis kasus narkoba dari Lapas Nusa Kambangan.

Islah mengatakan bahwa AW terpapar ideologi terorisme di dalam penjara oleh seorang terpidana terorisme yang melakukan penembakan kepada seorang pendeta.

"Ini sangat menarik ya karena AW, residivis kasus narkoba bertemu seroang ideolog yakni AS, penembak seorang pendeta di Nusa Kambangan," ujar Islah dalam tayangan Kompas TV, Minggu.

Baca juga: Densus 88 Bekuk 1 Teroris di Sleman dan Sita 2 Bom Rakitan, Akan Diledakkan Saat Imlek?

Menurut Islah dari AS, AW terpapar radikalisme dan mendapat legitimasi agama bahwa apa yang dilakukan AW adalah tidak salah, karena negara Indonesia dianggap thogut.

"Ini kan modus-modus yang banyak dilakukan ideolog-ideolog teror di penjara. Untuk melakukan rekrutmen kepada para residivis-residivis di penjara. Banyak napi terpapar radikalisme atau ideologi teror saat di penjara," kata Islah.

Modus ini katanya juga terjadi di Poso, Medan dan banyak wilayah lainnya. "Dan AW ini terpapar dengan pola yang sama," katanya.

Baca juga: Densus 88 Antiteror Polri Tangkap Tiga Teroris di Lokasi Berbeda, Ada yang Masuk Jaringan NII

Karenanya Isla meminta agar napi-napi terorisme benar-benar dipisah dengan napi pidana umum lainnya.

"Supaya tidak terjadi irisan-irisan ideologis di penjara.

Setelah penangkapan dan penggeledahaan AW, Islah mengaku sempat berada di TKP bersama penyidik dan mengintip sejumlah barang bukti yang diamankan Densus 88.

"AW ini merakit bom, berbelanja sendiri bahannya. Melalui online, ia melakukan pembelian bahannya alumunium powder dan sebagainya. AW melakukan pembuatan merakit bom dengan tutorial di YouTube," katanya.

Hal ini kata Islah menjadi masalah tersendiri karena kini banyak mereka terpapar radikalisme dari jalur digital dan mendapat tutorial pembuatan bom juga dari jalur digital.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved