RTH dan RPTRA Kalijodo, Sejarah Kelam Tempat Perjudian dan Prostitusi -Bagian 1

Satu suku satu kelompok, memiliki satu titik kawasan tersendiri di Kalijodo.

"Intinya punya wilayah prostitusi mereka masing-masing sesuai dengan sukunya," jelas Jamal.

Tak jarang (hampir tiap hari), masing-masing kelompok masyarakat yang ada di Kalijodo terlibat konflik.

Teriakan, makian, hingga bunyi pergerakan senjata tajam sering terdengar ketika sedang ada perselisihan.

Kata Jamal, pertengkaran tersebut sudah dipastikan selalu menimbulkan korban. Baik korban meninggal, maupun yang hanya luka berat atau ringan.

"Puncaknya terkahir tahun 2001. Pertengkaran akibat kalah judi. Pokoknya kriminalitas di Kalijodo itu tinggi sekali," ucap Jamal.

Namun demikian, hal yang menarik bagi Jamal adalah kehidupan masyarakat tetap berjalan normal. 

Walaupun mereka berada di tengah orang-orang kriminal yang hampir tiap hari selalu berulah.

Hingga pada tahun 2014, Basuki Tjahaja Purnama yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, menyulap Kalijodo menjadi RTH dan RPTRA.

Kalijodo Terbengkalai

Seiring berjalannya waktu, RTH dan RPTRA Kalijodo saat ini sedang ramai dibicarakan karena kondisinya yang tak terawat.

Hal itu juga dibenarkan oleh Pengamat Tata Kota, Nirwono Yoga.

"Kondisinya tidak terurus, karena pengelola saat ini berada di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak," ujar Nirwono melalui pesan singkat WhatsApp kepada Warta Kota, Minggu (8/1/2023).

Nirwono membeberkan bahwa dinas tersebut hanya ahli dalam mengisi dan memanfaatkan ruang publik tersebut.