RTH dan RPTRA Kalijodo, Sejarah Kelam Tempat Perjudian dan Prostitusi -Bagian 1

WARTAKOTALIVE.COM, PENJARINGAN - Berbagai macam fasilitas permainan terlihat di Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Publik Terbuka Ramah Anak /RPTRA Kalijodo, Minggu (8/1/2023) pukul 10.40 WIB.

Mulai dari ayunan, perosotan, mobil elektrik, arena skateboard, dan beragam jenis permainan lainnya tampak menghibur para pengunjung.

Selain itu, beberapa pedagang juga menjajakan beragam jenis makanan dan minuman di sekitar ruang publik tersebut.

Ada makanan besar seperti nasi soto, nasi pecel, nasi ayam, nasi Padang, dan lain sebagainya. 

Kemudian, ada pula makanan kecil seperti bakso, sosis, otak-otak, nugget ayam, dan cemilan lainnya.

Baca juga: RTH dan RPTRA Kalijodo jadi Perbincangan, Pengelola Bantah Kondisinya Tidak Terawat

Di bawah terik sinar matahari pukul 10.47 WIB, beberapa pengunjung nampak membeli makanan-makanan tersebut.

Kemudian, ada pula yang sedang berbincang beralaskan rumput dan ditemani oleh teduhnya pepohonan.

Sementara itu, RTH dan RPTRA Kalijodo tampak seperti ruang publik pada umumnya.

Terdapat berbagai macam fasilitas bermain bagi anak-anak kecil maupun remaja.

Para pengunjung pun tampak ceria memainkan permainan-permainan yang ada di RTH dan RPTRA Kalijodo.

Namun sayang, terdapat beberapa sisi dari area skate park yang biasa digunakan untuk skateboard mulai kurang terawat.

Ternyata, Kalijodo yang sekarang sudah menjadi ruang publik, dulunya adalah sarang judi dan pelacur.

"Kalijodo dulu sangat ekstrem. Masyarakat yang tinggal di lokasi tersebut, terbagi menjadi beberapa kelompok," ujar Ketua RTH dan RPTRA Kalijodo, Jamal saat ditemui Warta Kota secara eksklusif di kediamannya daerah Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (8/1/2023).

Jamal menceritakan bahwa masing-masing kelompok memiliki perbedaan suku.