Kabar Duka

Nano Riantiarno Meninggal Dunia, Tinggalkan Banyak Karya Film, Buku, Novel hingga Pementasan Teater

Aktor dan pendiri Teater Koma Nano Riantiarno aktif berkarya di panggung pementasan teater semasa hidupnya. Ia mendirikan sanggar teater tahun 1968.

Dokumentasi Pribadi
Aktris gaek Ratna Riantiarno bersama mendiang Nano Riantiarno. Nano Riantiarno meninggal dunia di rumah duka, kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, Jumat (20/1/2023) pagi. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Aktor dan pendiri Teater Koma Nano Riantiarno aktif berkarya di panggung pementasan teater semasa hidupnya.

Mendiang Nano Riantiarno dikenal dan dibesarkan dari panggung teater yang menjadi lahannya berkarya sejak masih usia muda.

Nano Riantiarno meninggal dunia di rumahnya, kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, Jumat (20/1/2023) pagi tadi.

Foto seniman Nano Riantiarno dipajang saat jenazah pendiri Teater Koma itu disemayamkan di Sanggar Teater Koma, Jalan Cempaka Raya, Bintaro, Jakarta Selatan, Jumat (20/1/2023). Nano Riantiarno mengembuskan napasnya di usia 73 tahun, Jumat pagi tadi.
Foto seniman Nano Riantiarno dipajang saat jenazah pendiri Teater Koma itu disemayamkan di Sanggar Teater Koma, Jalan Cempaka Raya, Bintaro, Jakarta Selatan, Jumat (20/1/2023). Nano Riantiarno mengembuskan napasnya di usia 73 tahun, Jumat pagi tadi. (Warta Kota/Ikhwana)

Saat ini jenazah Nano Riantiarno disemayamkan di Sanggar Teater Koma, Jalan Cempaka Raya, Bintaro.

Nano Riantiarno pernah berakting di 5 film, diantaranya Bidadari Mencari Sayap (2020) produksi MD Pictures.

Mendiang Nano Riantiarno banyak menuliskan buku serta skenario film dan pementasan teater hingga terkumpul 275 judul buku dan skenario karyanya selama hidup.

Baca juga: Pendiri Teater Koma Nano Riantiarno Meninggal Dunia, Diketahui Derita Tumor hingga Kanker Paru-paru

Baca juga: Ratna Riantiarno Berduka Setelah Aktor dan Pendiri Teater Koma Nano Riantiarno Meninggal Dunia

Karya skenarionya itu misalnya Jakarta Jakarta yang membawanya meraih Piala Citra pada Festival Film Indonesia di Makassar, Sulawesi Selatan, tahun 1978.

Sementara karya sinetronnya yang berjudul Karina meraih Piala Vidia pada Festival Film Indonesia di Jakarta tahun 1987.

Mendiang Nano Riantiarno juga pernah menulis novel Cermin Merah, Cermin Bening, dan Cermin Cinta, yang diterbitkan Grasindo.

Aktris gaek Ratna Riantiarno berduka dan menemani jenazah Nano Riantiarno, suaminya, saat disemayamkan di Sanggar Teater Koma, Jalan Cempaka Raya, Bintaro, Jakarta Selatan, Jumat (20/1/2023). Nano Riantiarno mengembuskan napasnya di usia 73 tahun, Jumat pagi tadi.
Aktris gaek Ratna Riantiarno berduka dan menemani jenazah Nano Riantiarno, suaminya, saat disemayamkan di Sanggar Teater Koma, Jalan Cempaka Raya, Bintaro, Jakarta Selatan, Jumat (20/1/2023). Nano Riantiarno mengembuskan napasnya di usia 73 tahun, Jumat pagi tadi. (Warta Kota/Ikhwana)

Ada pula tulisan Nano Riantiarno dalam novel Ranjang Bayi' dan 18 judul fiksi lainnya, kumpulan cerita pendek terbitan Kompas tahun 2005.

Suami aktris gaek Ratna Riantiarno ini dikenal sebagai pendiri Teater Populer pada tahun 1968 dan Teater Koma tahun 1977 hingga mementaskan 225 pertunjukan teater.

Mendiang Nano Riantiarno diketahui menderita sakit tumor di pahanya sebelum mengembuskan napas terakhirnya.

Baca juga: VIDEO Kabar Duka, Pendiri Teater Koma Norbertus Riantiarno Meninggal Dunia

Baca juga: Ayah Sitha Marino Meninggal Dunia, Bastian Steel Beri Dukungan dan Suntik Kekuatan untuk Kekasihnya

Tumor itu berhasil diangkat setelah Nano Riantiarno menjalani operasi pada 8 November 2022.

"Sepulang dari rumah sakit, tiba-tiba batuk di awal Desember lalu," kata Rangga Bhuana, putranya, di rumah duka, kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, Jumat (20/1/2023).

Halaman
12
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved