Sejarah Jakarta, Diabadikan Jadi Nama Jalan dan Stasiun MRT, Ternyata Ini Sosok Haji Nawi

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Nama H Nawi atau Haji Nawi kini bertengger di sejumlah kawasan elit di Selatan Jakarta. Kini, Haji Nawi pun menjadi bagian dari sejarah Jakarta.

Lalu siapakah Haji Nawi yang namanya diabadikan dalam sebuah jalan dan stasiun MRT Haji Nawi di Jakarta Selatan.

Pada sejarah Haji Nawi pula, keluarga besar Koeswoyo yang terkenal band pop Koes Plus pernah tinggal di sana pada 1970-an.

Berdasar nisan makamnya, di Masjid Nurul Huda, Haji Nawi lahir tahun 1877 dan meninggal dunia tahun 1934 di Jakarta.

Ternyata, pada sejarah Jakarta, sosok Haji Nawi masih keturunan Haji Jahran yang punya banyak tanah di sekitar Jakarta Selatan.

Dikutip dari TribunJakarta pada Sejarah Haji Nawi, ternyata nama tersebut tidak terlepas dari sosok yang berpengaruh di daerah itu pada masanya.

Menurut Muhyiddin Ishaq (61), keturunan Haji Yahya saudara beda Ibu dengan Haji Nawi, berdasarkan cerita turun temurun, Haji Nawi merupakan salah satu tuan tanah terkaya dan disegani di daerah Gandaria pada masa itu.

Banyak jawara kampung yang segan karena Haji Nawi terkenal murah hati dan bijaksana.

Baca juga: Sejarah Jakarta: Asal Muasal dan Filosofi Rumah Adat Betawi Campuran Arab, Cina, dan Eropa

"Haji Nawi itu orangnya bijaksana, ada orang susah dia bantu. Jadi, enggak ada jagoan yang berani sama dia," ungkap Muhyiddin saat ditemui TribunJakarta.com di kediamannya Jumat (28/8/2020).

Haji Nawi juga memiliki darah Cirebon. Ia merupakan keturunan dari Bek Jahran.

Bek adalah sebutan seorang kepala kampung pada masa penjajahan Hindia Belanda.

Bek Jahran yang berdarah Cirebon akhirnya memilih tinggal di kawasan Gandaria.

Bila diliihat dari garis keturunan, Haji Nawi merupakan keturunan keempat.

Keturunan H Nawi lainnya Abdussalam mengenang pemberian nama Jalan Raya Haji Nawi berasal dari inisiatif dia dan Abdullah anak dari Haji Zainudin yang merupakan anak dari Haji Nawi.