Daftarkan Diri Sebagai Waketum PSSI, Ratu Tisha Kagumi Erick Thohir dan Akui Pengalaman La Nyalla

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - PSSI akan melakukan Kongres Biasa 2023 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (15/1/2023).

Terdapat sejumlah agenda yang akan dilakukan pada Kongres Biasa, yaitu pengesahan laporan aktivitas serta keuangan 2022, rencana program serta anggaran 2023, dan penetapan susunan Komite Pemilihan (KP) serta Komite Banding Pemilihan (KBP).

Mantan Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria mendaftarkan diri sebagai calon Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI di Kantor PSSI, GBK Arena, Senayan, Jakarta, Minggu (15/1/2023).

Ratu Tisha buka suara soal siapakah sosok ideal yang menjadi orang nomor satu di PSSI.

Sampai saat ini sudah ada dua nama yang resmi menjadi calon Ketua Umum (Ketum) PSSI.

Mereka adalah AA Lanyalla Mahmud Mattalitti dan Erick Thohir.

Dari dua nama tersebut, Ratu Tisha tak menyebut satu nama spesifik siapa yang menjadi sosok yang tepat menjadi Ketum PSSI.

Menurutnya, dua sosok itu memiliki kelebihan dan pengalaman masing-masing yang tentu mumpuni untuk mengurus persepakbolaan di tanah air.

Dengan Erick Thohir, Ratu Tisha baru-baru ini terlibat dalam penyelenggaraan ajang basket tingkat Asia, FIBA Asia Cup.

"Yang pasti pertama saya mengagumi figur ET (Erick Thohir). Saya terlibat di FIBA Asia Cup," kata Ratu Tisha.

"Saya belajar dari beliau dan banyak yang saya dapat pemikiran-pemikiran Pak Erick untuk program yang presisi," ujar perempuan berusia 37 tahun itu.

Baca juga: Daftarkan Diri Jadi Calon Waketum PSSI, Ratu Tisha Destria: Bagi Saya Sepak Bola adalah Pengabdian

Baca juga: Mantan Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, Mulai Geluti Dunia Youtube

Baca juga: Jejak Langkah Ratu Tisha Destria, Perempuan Pertama yang Menorehkan Sejarah di PSSI dan AFF

Sementara untuk Lanyalla, Ratu Tisha mengatakan, pria yang menjabat Ketua DPD RI itu adalah sosok yang berpengalaman di sepak bola Indonesia.

"Untuk Lanyalla juga kita tahu dia sudah terkenal, dan kita perlu lihat juga pemikirannya. PSSI tidak pernah lepas dari histori," tutur Ratu Tisha.

"PSSI punya keunikan masing-masing dari seluruh ketumnya. Kita tidak boleh melupakab histori. Di Asean kita yang mengusung sepak bola profesional. Kita tidak boleh memfavoritkan salah satu pihak," jelas Ratu Tisha