Pungli

Bupati Karawang Ingatkan 292 Kepala Sekolah: Jangan Pungli dan Perhatikan Bangunan Sekolah!

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengingatkan kepala sekolah di wilayahnya tidak pungli, karena bikin malu.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Valentino Verry
warta kota/muh azzam
Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana melantik 292 kepala sekolah baru di Plaza Pemerintah Kabupaten Karawang, Jumat (13/1/2023). Cellica mengingatkan mereka untuk tidak pungli. 

WARTAKOTALIVE.COM, KARAWANG - Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana melantik sebanyak 292 kepala sekolah baru di wilayahnya, Jumat (13/1/2023).

Pada acara yang digelar di Plaza Pemerintah Kabupaten Karawang itu, Cellica mengingatkan para kepala sekolah baru tersebut.

Para kepala sekolah baru itu diambil sumpah jabatan oleh Bupati Karawang disaksikan Wakil Bupati Karawang, Aep Syaepulloh, Sekretaris Daerah Karawang Acep Jamhuri, Ketua DPRD Karawang Budianto, Kapolres Karawang dan Dandim 0604 Karawang.

Usai melantik, Cellica meminta agar para kepala sekolah yang baru ini amanah dan dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

Cellica sepertinya khawatir pada praktik pungli yang marak terjadi di lingkungan sekolah.

"Semoga amanah melayani dengan ikhlas dan tulus dan menjadi pelayan masyarakat yang baik," katanya.

Baca juga: Pungli Beasiswa Karawang Cerdas, Cellica Buka Posko Pengaduan

Menurut Cellica, di era komunikasi publik dan keterbukaan informasi, dirinya tidak ingin mendengar aduan tentang adanya pungutan liar (pungli) maupun bangunan sekolah yang rubuh.

"Sekarang jaman mudah, semua aduan bisa dilakukan melalui media sosial. Saya nggak mau dengar ada soal pungli ataupun bangunan rusak," ucapnya.

Untuk itu, wanita yang akrab disapa Teh Celli ini meminta agar para kepala sekolah segera melakukan inventarisir dan melaporkan terkait kondisi bangunan sekolah yang sudah rusak maupun rawan rusak.

Baca juga: Bikin Malu, Oknum Alumni Pungli Mahasiswa Penerima Beasiswa Karawang Cerdas

Dia juga memerintah Kepala Dinas Pendidikan Karawang agar segera menyelesaikan persoalan bangunan rusak dan memprioritaskan sesuai dengan kondisi tingkat kerusakan bangunan.

"Saya ingin kepala sekolah perhatikan sarana dan prasarana pendidikan, langsung ajukan untuk perbaikan dan akan diselesaikan," ujarnya.

"Jadi tidak ada unsur kedekatan, tidak ada unsur lobi-lobi. Semua berdasarkan data yang jelas dan konkret, kenapa kita dahulukan SD A dan SD B dibangun diperbaiki infrastrukturnya," tandas Teh Celli.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved