Sejarah Jakarta

Sejarah Jakarta: Asal Muasal dan Filosofi Rumah Adat Betawi Campuran Arab, Cina, dan Eropa

Sejarah Jakarta tidak lepas dari bentuk bangunan rumah khas Betawi. Beberapa jenis rumah Betawi ternyata memiliki sejarah yang panjang.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Desy Selviany
Setubabakanbetawi.com
Sejarah Rumah adat Betawi Sejarah rumah Joglo Sejarah rumah kebaya 

Apalagi orang Betawi juga dikenal sangat menghargai pluralisme atau perbedaan antar suku maupun agama. Hal ini sangatlah wajar, mengingat sejarah masyarakat Betawi yang berasal dari perkumpulan beberapa suku di Indonesia.

Ternyata ada berbagai macam jenis rumah adat Betawi. Ada Rumah Kabaya, Rumah Joglo, Rumah Panggung, dan Rumah Gudang.

1. Sejarah Rumah Joglo

Selain dikenal sebagai rumah adat jawa, rumah joglo juga dikenal sebagai rumah adat Betawi.

Meski begitu, keduanya tentu tetap memiliki perbedaan. Apabila rumah Joglo Jawa Tengah memiliki atap seperti trapesium, rumah joglo Betawi memiliki atap seperti perahu yang terbalik.

Lalu jika Joglo Jawa dikenal dengan adanya penyangga atau soko, maka tidak demikian dengan joglo Betawi.

Rumah adat Betawi Joglo memiliki bentuk bujur sangkar dan bangunannya dibuat memanjang.

Lalu, rumah ini dibagi menjadi tiga ruangan. Pertama ruang depan, lalu ruang tengah, dan ruang belakang. Seperti biasa, ruang depan dipakai untuk menerima dan menjamu tamu.

Baca juga: Sejarah Jakarta: Sungai Ciliwung, Awal Peradaban, Bencana, Sekaligus Nafas Ibu Kota

Lalu ruang tengah diisi dengan ruang keluarga dan kamar tidur, tempatnya lebih privasi dari ruang depan.

Kemudian ruang belakang digunakan untuk kamar mandi dan dapur. Rumah joglo ini memiliki arsitektur yang lebih luas dari rumah lainnya.

Sehingga yang memiliki rumah Joglo Betawi biasanya adalah masyarakat dengan status sosial tinggi. Selain karena arsitekturnya, material kayunya juga cukup mahal, dan biasanya rumah ini terletak di pinggiran kota.

2. Sejarah Rumah Kebaya


Kebaya mungkin lebih dikenal sebagai pakaian adat tradisional. Ya, barangkali nama rumah Kebaya memang belum cukup dikenal masyarakat luas. Padahal, rumah jenis ini sudah diakui secara resmi sebagai rumah adat Betawi.

Mengapa disebut Kebaya? Sebab bentuk atap rumah ini mirip dengan pelana yang dilipat. Lalu jika Anda melihatnya dari samping, maka lipatan-lipatan tersebut akan nampak seperti lipatan pada kain kebaya.

Halaman
123
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved