Berita Regional

Gara-gara Secangkir Kopi, Seorang Ibu di Lombok Bantu Anak Bunuh Menantu

Hanya gara-gara secangkir kopi, seorang ibu di Lombok bantu anak bunuh istri. Peristiwa pembunuhan berencana terjadi di Kabupaten Lombok Tengah NTB

Penulis: Desy Selviany | Editor: Desy Selviany

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Hanya gara-gara secangkir kopi, seorang ibu di Lombok bantu anak bunuh istri. Peristiwa pembunuhan berencana tersebut terjadi di Kabupaten Lombok Tengah, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dikutip dari Tribun Lombok, korban diketahui berinisial FS yang masih berusia 19 tahun. Sementara pelakunya suami korban MR (20), mertua korban S (49), dan ipar korban SA (28).

Motif kasus ini dipicu masalah sepele gara-gara MR merasa kesal karena tak dibuatkan kopi. MR lalu merencanakan pembunuhan dengan mengajak ibu dan kakaknya. MR mengaku, istrinya tidak melayani dengan baik.

Disebutkan oleh MR, ia kesal lantaran istrinya FS malas membantu pekerjaan rumah tangga dan sering sibuk di kamar dengan handphone.

Puncaknya kekesalan MR saat sang istri tidak mau membuatkan kopi untuknya.

"Itu membuat saya kesal, disuruh buat kopi enggak pernah mau, itu alasan saya membunuhnya," ucap MR, Minggu (8/1/2023).

MR yang tidak tahan dengan siap istrinya lalu merencanakan pembunuhan. Ia sempat memberitahu rencana tersebut kepada ibunya S.

S tidak mencegah rencana anaknya, bahkan memberikan bantuan melancarkan pembunuhan ini.

Baca juga: Tengah Sakau Judi Slot, Pria di Lombok Nekat Curi Besi Kuburan Tengah Malam

Singkat cerita, MR ingin menjalankan aksinya pada (1/1/2023). Rencana gagal karena rumah dalam kondisi ramai.

MR kemudian membunuh korban pada Selasa (3/1/2023) saat rumah sepi. MR awalnya memukul pipi lalu mencekik leher korban.

"Kakak saya (SA) saya panggil memegang kakinya hingga dia benar benar tak berdaya, lalu ibu saya minta ambil tali untuk menggantung di kusen," urai MR.

MR bersama ibu dan kakaknya merekayasa upaya tewasnya korban seperti gantung diri.

Jasad FS ditemukan pertama kali oleh adiknya pada Selasa (3/1/2023) sekitar pukul 11.30 Wita.

Polisi pun kemudian melakukan autopsi pada jasad korban. Dari hasil autopsi itulah ditemukan bahwa FS bukan mati karena bunuh diri melainkan dibunuh.

Dari hasil penyelidikan, didapati bahwa FS menjadi korban pembunuhan berencana suami, ibu, dan kakak iparnya.

Sumber: Tribun Lombok
  • Baca Juga
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved