Sejarah Jakarta

Sejarah Jakarta: Ada Makam di Dalamnya, Ini Asal Muasal Museum Wayang Kota Tua

Museum Wayang salah satu bangunan tertua di Jakarta. Pada sejarah Jakarta, bangunan Museum Wayang sudah ada sejak tahun 1640.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Desy Selviany
Warta Kota/Nurfitri Aprilia
Sejarah Museum Wayang yang selalu menarik untuk disaksikan. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Museum Wayang salah satu bangunan tertua di Jakarta. Pada sejarah Jakarta, bangunan Museum Wayang sudah ada sejak tahun 1640.

Dalam sejarah Museum Wayang, museum yang terletak di kawasan Kota Tua tepatnya di Jalan Pintu Besar Utara No. 27, Tamansari, Jakarta Barat itu didirikan oleh VOC.

Dikutip dari asosiasimuseumindonesia.org, sejarah Museum Wayang awalnya merupakan gereja tua.

Pada sejarah Museum Wayang, awalnya bangunan gereja tersebut bernama ‘de oude Hollandsche Kerk’.

Hingga tahun 1732 gedung ini berfungsi sebagai tempat peribadatan penduduk sipil dan tentara Belanda yang tinggal di Batavia.

Pada tahun 1733 gereja tersebut dipugar dan namanya diubah menjadi “de nieuwe Hollandsche Kerk” yang berdiri terus sampai tahun 1808.

Di halaman gereja yang kini menjadi taman terbuka Museum Wayang terdapat prasasti-prasasti yang berjumlah 9 (sembilan) buah yang menampilkan nama-nama pejabat Belanda yang pernah dimakamkan di halaman gereja tersebut.

Akibat terjadinya gempa, bangunan Gereja Belanda tersebut sempat rusak.

Selanjutnya di lokasi tersebut dibangun kembali sebuah gedung yang difungsikan sebagai gudang milik perusahaan Geo Wehry & Co.

Bagian depan museum ini dibangun pada tahun 1912 dengan gaya Noe Reinaissance, dan pada tahun 1938 seluruh bagian gedung ini dipugar dan disesuaikan dengan gaya rumah Belanda pada zaman Kolonial.

Baca juga: Sejarah Jakarta: Museum Bank Indonesia yang Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Ekonomi

Pada tanggal 14 Agustus 1936 gedung beserta tanahnya ditetapkan menjadi monumen.

Selanjutnya dibeli oleh Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG) yaitu lembaga independen yang bertujuan memajukan penelitian dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang-bidang ilmu biologi, fisika, arkeologi, kesusastraan, etnologi dan sejarah, serta menerbitkan hasil penelitian.

Pada tahun 1937 lembaga tersebut menyerahkan gedung kepada Stichting oud Batavia.

Kemudian bangunan tersebut dijadikan museum dengan nama “de oude Bataviasche Museum “ atau museum Batavia Lama.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved